
Jakarta, tniad.mil.id – Ketum Persit KCK, Ny. Rahma Dudung Abdurachman mengatakan bahwa siapa pun, dengan tindakan apa pun, baik besar maupun kecil, dapat memberikan perubahan menuju dunia tanpa kanker. Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada Webinar Pengenalan Gejala dan Tanda Kanker Pada Anak, bertempat di Gedung A.H. Nasution, Mabesad, Rabu (15/6/2022).
Guna menyebarkan awareness atau kewaspadaan di kalangan prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya akan gejala penyakit kanker pada anak, TNI AD bekerja sama dengan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Webinar digelar dalam dua format sekaligus, yaitu secara Luring (Luar Jaringan/Tatap Muka), maupun Daring (Dalam Jaringan/Online) dengan peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Peserta Luring Webinar terdiri dari perwakilan personel satuan-satuan TNI AD yang ada di wilayah Jakarta, dan dilaksanakan di Aula Nasution. Sementara peserta Daring berasal dari personel Kodam dan Korem di seluruh Indonesia melalui video conference. Kurang lebih ada 9.000 peserta yang mengikuti Webinar dari 84 titik lokasi yang berbeda.
Acara yang dipimpin oleh Asisten Personel Kasad, Mayjen TNI Darmono Susastro, S.I.P., serta dihadiri pula oleh Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (Ketum Persit KCK), Ny. Rahma Dudung Abdurachman ini, menghadirkan Dr.dr. Teny Tjitra Sari, SpAK, MPH sebagai pembicara. dr. Teny merupakan Ketua UKK Hematologi Onkologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang sehari-hari berdinas di Hematologi Onkologi Anak FK UI dan RSCM.
“Mengingat betapa pentingnya kebersamaan dan pemberian motivasi kepada mereka yang sedang berjuang melawan kanker, saya dan organisasi Persit KCK berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata, baik dari segi moril maupun materil, bagi anggota Persit KCK maupun keluarga penyintas kanker,” tandas Rahma Dudung seraya berharap Webinar ini dapat bermanfaat dalam memberikan bekal bagi keluarga besar TNI AD, khususnya dalam deteksi dini kanker pada anak.
dr. Teny yang menjadi pembicara inti pada Webinar tersebut, mengajak masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari kanker dengan berlaku CERDIK, yaitu Cek Kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress.
Sementara itu, pendiri sekaligus Ketua YKAKI, Ira Soelistyo, dalam sambutannya mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya dalam mengelola rumah singgah bagi anak penderita kanker beserta keluarganya, keterlambatan pengobatan terjadi karena keterlambatan diagnosa. Untuk itu, ia memandang sosialisasi dan edukasi terkait gejala kanker pada anak penting untuk dilakukan.
“Kami langsung menghubungi Angkatan Darat untuk bisa melakukan sosialisasi dan edukasi ini. Karena kami tahu Angkatan Darat aksesnya jauh sampai ke pelosok, sehingga kami harapkan seluruh keluarga di Indonesia yang ada di pelosok dapat memperoleh informasi yang tepat dalam menangani gejala kanker pada anak,” ungkap Ira.
Senada dengan Ira, Ketua Pembina YKAKI, Andi F. Noya, juga berharap melalui kerjasama TNI AD dengan YKAKI, TNI AD diharapkan dapat berperan serta dalam menurunkan tingkat kematian anak-anak Indonesia, melalui deteksi dini kanker pada anak. Bagi Andi, jika peran tersebut bisa dilakukan oleh TNI AD, maka hal itu bisa menjadi salah satu cara yang efektif bagi TNI AD untuk merebut hati rakyat.
“Semua yang hadir disini dapat berperan lebih dalam membantu melakukan sosialisasi, edukasi tentang deteksi kanker pada anak, kepada masyarakat di sekitar lokasi Bapak Ibu bertugas,” ujar pembawa acara Kick Andy ini seraya berterima kasih dan mengapresiasi respon positif TNI AD pada kegiatan ini, yang dibuktikan dengan terhimpunnya peserta Webinar dengan jumlah yang fantastis, hingga mencapai 9.000 orang.
Rangkaian acara Webinar dimulai dengan pembacaan doa, sambutan-sambutan, pemberian cinderamata dan foto bersama, dilanjutkan penyampaian materi oleh pembicara, serta ditutup dengan sesi tanya jawab. (Dispenad)