Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., bertindak sebagai Irup dalam Upacara Pembukaan Operasi Teritorial (Opster) TNI Tahun Anggaran 2016 Kodam IX/Udayana di wilayah Korem 161/Wira Sakti yang dipusatkan di Lapangan Wemori, Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Kamis (21/07/2017).
Tiga Kabupaten di wilayah NTT menjadi sasaran pelaksanaan Operasi Teritorial atau Opster TNI Tahun Anggaran 2016 Kodam IX/Udayana di wilayah Korem 161/Wira Sakti. Ketiga Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Belu, Malaka dan Kupang.
Kegiatan Upacara Pembukaan Opster yang bertemakan “ Melalui Operasi Teritorial Kita Tingkatkan Kesejahteraan, Wawasan Kebangsaan Dan Kesadaran Bela Negara Masyarakat Guna Mendukung Terciptanya RAK Juang Yang Tangguh”, dibuka langsung oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., yang dalam amanatnya Pangdam IX/Udayana mengatakan bahwa Operasi Teritorial ini sesuai dengan amanat Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dimana dalam pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) salah satu tugas dari TNI adalah membantu pemerintah daerah melalui kegiatan Operasi Teritorial.
Kegiatan Opster di tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur sendiri bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan, wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara khususnya bagi masyarakat di daerah rawan dan perbatasan.
Sementara sasaran Opster itu sendiri menurut Pangdam ada delapan antara lain : Pertama, terciptanya situasi yang kondusif demi kelancaran pelaksanaan pembangunan di daerah rawan dan perbatasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Belu, Malaka dan Kupang. Kedua, tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ketiga, terwujudnya semangat nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan dengan lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Keempat, terlaksananya sistem pertahanan dan keamanan untuk meminimalisir potensi konflik yang menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa. Kelima, terbinanya semangat cinta tanah air dan bangsa dari segala upaya yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Keenam, terwujudnya pembangunan infrastruktur di daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan hidup masyarakat. Ketujuh, terwujudnya tugas bantuan kepada pemerintah dalam percepatan pembangunan di daerah. Kedelapan, terwujudnya Ruang, Alat dan Kondisi (RAK) Juang sedini mungkin dalam rangka Sishanta di wilayah Kabupaten Belu, Malaka dan Kupang.
Di samping itu, kegiatan Opster dapat meningkatkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menjalankan kehidupan di masyarakat sehingga menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan yang kokoh untuk membela bangsa dan negara.
Pangdam IX/Udayana berharap kegiatan Opster ini dapat mencapai hasil yang maksimal serta dapat menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi seluruh masyarakat dalam melakukan percepatan pembangunan di daerah rawan dan perbatasan sehingga Bangsa Indonesia khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu serambi depan NKRI diharapkan semakin maju, makmur dan sejahtera.
Antusias masyarakat menyambut kegiatan ini setidaknya menggambarkan apa yang menjadi harapan Pangdam akan dapat terwujud. Masyarakat dalam jumlah ribuan begitu bersemangat menghadiri kegiatan ini yang sekaligus menunjukkan semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih terasa sangat kental dalam kehidupan mereka.
Rangkaian kegiatan Opster ini juga diisi dengan kegiatan Bhakti Sosial Kesehatan dengan melaksanakan khitanan untuk 100 orang, pengobatan massal, pemeriksaan gigi serta pembagian 1100 paket sembako kepada Warga Desa Tohe dan sekitarnya.
Salah satu warga setempat bernama Gabriel Moro, 54 Tahun ketika ditanya tentang kegiatan tersebut mengatakan ini kedua kalinya TNI melakukan kegiatan seperti ini di desanya. Yang bersangkutan dalam pengakuannya yang berprofesi sebagai petani merasa senang dan berterima kasih kegiatan ini dapat terlaksana di desanya.
Sejumlah undangan hadir pada Upacara Pembukaan Opster TNI Tahun Anggaran 2016 ini antara lain Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E.,M.M., Kabinda NTT Drs. Daeng Rosada, Bupati Belu Welly B. Lay, Bupati Malaka Stefanus Bria Seran, Danbrigif 21/Komodo, Forkopimda Kabupaten Belu dan Malaka, Dansat Brimob Polda NTT AKBP Rahmat, Pimpinan BI Wilayah Kupang serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya baik dari instansi sipil maupun militer. (Penrem 161/WS)