JAKARTA, tniad.mi.id – Untuk mengoptimalkan peran pembinaan teritorial (Binter) dalam menjawab tantangan ditinjau dari perspektif ancaman non militer pada era perkembangan Revolusi Industri 4.0, Kodam Iskandar Muda memanfaatkan teknologi informasi dengan mengembangkan sebuah aplikasi berbasis digital.
Hal tersebut disampaikan oleh Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Hassanudin S.I.P.,M.M., dalam keterangannya pada Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Staf Ahli Kasad di Gedung Graha Mapusziad, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2020).
Pada Forum Group Discussion yang bertemakan Pemanfaatan Alutsista Canggih dan Modern TNI AD dalam Merubah Strategi dan Taktik Bertempur ini, Hassanudin menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi informasi saat ini menjadi suatu hal yang sangat penting di tengah-tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.
Apalagi memasuki era revolusi industri 4.0.saat ini, hampir di seluruh aspek dan sendi kehidupan memanfaatkan keunggulan teknologi informasi. Tidak terkecuali Kodam IM sendiri yang punya sejarah panjang dalam menangani ancaman dan gangguan yang mengarah pada disintegrasi bangsa.
“Kami (Kodam IM) selaku Komando Teritorial dalam memperkuat sistem pertahanan negara selalu mengedepankan fungsi pembinaan teritorial yaitu bagaimana memenangkan hati dan pikiran rakyat (winning the heart and mind of the people), dan ini merupakan strategi yang kita kembangkan terutama dalam menghadapi ancaman non militer pada era global ini,” ujar Hassanudin.
Lanjut Hassanudin, salah satu strategi yang dikembangkan dalam mengoptimalkan peran Binter, Kodam IM memanfaatkan keunggulan teknologi informasi (IT) berupa pembuatan aplikasi berbasis digital yang diberi nama Hass-it Sanggamara terutama dalam menjawab tantangan revolusi industri 4.0 sebagai wujud transformasi digital TNI AD.
Aplikasi Hass-it Sanggamara ini diharapkan sangat bermanfaat bagi seluruh prajurit dan masyarakat, antara lain menciptakan peluang baru bagi kepentingan data dan informasi yang dibutuhkan dari berbagai aspek kehidupan, meningkatkan efisiensi produktivitas seluruh prajurit pada proses input data dan informasi sehingga Komando Atas dapat memperoleh data dan informasi dengan volume yang lebih banyak dan mengandalkan sumber daya yang lebih sedikit, memangkas biaya operasional dan memutus rantai komando untuk mendapatkan informasi aktual di lapangan secara langsung.
“Insya Allah aplikasi berbasis digital ini, akan diluncurkan dalam waktu dekat saat kegiatan puncak HUT ke 75 Tentara Nasional Indonesia mendatang,” tutup Hassanudin. (Dispenad)