Skip to main content
Berita Satuan

Pancasila sebagai Penangkal Ancaman Bangsa

Dibaca: 60 Oleh 17 Agu 2017Januari 23rd, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Magelang. Wakil Gubernur Akmil, Brigadir Jenderal TNI Wisnoe PB., bertindak sebagai Inspektur upacara pada pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke – 72 Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia di lapangan Pancasila Akmil, lembah Tidar, Kamis (17/17/2017). Upacara tersebut diikuti oleh segenap organik Akmil dan seluruh peserta didik baik Taruna /Taruni dan Siswa Dikmapa PK TNI. Adapun tema yang diusung pada HUT RI ke 72 tahun ini yaitu “INDONESIA KERJA BERSAMA”.

Kasad Jenderal TNI Mulyono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Akmil, Brigadir Jenderal TNI Wisnoe PB., menjelaskan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun yang ke 72 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah mengkaruniai bangsa Indonesia dengan kemerdekaan setelah melalui sebuah perjuangan yang sangat panjang dan tidak kenal lelah dengan mengorbankan jiwa dan raga. Merdeka berarti Bangsa Indonesia juga sederajat dengan bangsa – bangsa lainnya di dunia. Namun demikian, masih terdapat persoalan-persoalan yang memerlukan kewaspadaan kita untuk terus mengawal dan membantu terjaganya stabilitas dan kondusifitas kehidupan sosial masyarakat di seluruh wilayah tanah air. Ancaman terhadap bangsa dan negara kita telah berkembang menjadi semakin kompleks dan sulit diidentifikasi, tidak hanya ancaman militer, tetapi juga ancaman non militer.

Baca juga:  Vicon Berkala Kasad Terkait Penanganan Bencana Alam di Sulbar, Diminta Diperpanjang oleh Pemda

7a

Perkembangan terorisme dan gerakan radikal kanan/kiri masih terus kita rasakan sebagai ancaman yang tidak pernah padam. Demikian pula dengan maraknya anarkisme yang seringkali mengiringi penyampaian pendapat para buruh, pemuda dan mahasiswa, tawuran antar kelompok, penyalahgunaan Narkoba, serta penyebaran pornografi dan seks bebas. Ancaman ini yang lebih sulit dilihat dan dirasakan, namun memiliki potensi daya hancur yang lebih hebat terhadap kedaulatan sebuah Negara, yaitu ancaman informasi dan peredaran narkoba juga merupakan ancaman yang nyata bagi kedaulatan negara kita. Narkoba secara nyata dapat memicu kejahatan lainnya seperti pencurian, pemerkosaan, pembunuhan dan berbagai kejahatan lain. Indonesia bukan sekedar tempat transit, tetapi sudah menjadi pasar narkoba terbesar di Asia. Lebih daripada itu, penyalahgunaan narkoba telah menjamah hampir seluruh lapisan masyarakat, strata sosial ekonomi termasuk didalamnya institusi TNI.

Diakhir amanatnya, Kasad mengingatkan kembali bahwa para prajurit dan PNS TNI AD harus mampu tampil didepan untuk mengembalikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang telah tersarikan dalam Pancasila, yaitu menghormati perbedaan, semangat untuk bersatu, rela berkorban dan pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong serta optimisme dan rasa percaya diri.

Baca juga:  Wadanpuspomad Pimpin Penyumpahan Penyidik dan Pemasangan Brevet Penyidik Pomad

Penanaman nilai-nilai tersebut kedalam jiwa dan pribadi masyarakat Indonesia harus dilakukan melalui berbagai cara yang kreatif dan inovatif, sambil terus mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya untuk merevitalisasi kembali berbagai kegiatan positif dalam rangka pembangunan karakter Bangsa. (Pen Akmil).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel