
TNI AD – Makassar. Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti memberikan Kultum bertajuk “Islam Perspektif Dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara” diikuti seluruh jamaah, termasuk Ketua Yayasan Wakaf UMI Dr Muh Muhtar Nurjaya, para Wakil Rektor, Dekan, Dosen dan mahasiswa, bertempat di Masjid Umar Bin Khattab, Kampus II Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (12/9/2017).
Kegiatan ini merupakan bagian dari silaturahmi rutin yang digelar Kodam XIV/Hasanuddin berkunjung ke beberapa instansi pemerintah maupun non pemerintahan yang ada di wilayah jajarannya. Selain itu, kegiatan ini menjadi bagian dari pembinaan teritorial dalam meningkatkan hubungan jalinan silaturahmi antara Kodam XIV/Hasanuddin dengan berbagai unsur dan elemen masyarakat lainnya, termasuk warga Kampus UMI Makassar.
Dihadapan ratusan jamaah Muslimin dan Muslimat yang hadir, Pangdam IV/Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti menyampaikan bahwa Islam merupakan agama yang cinta perdamaian, melarang kekerasan dan merupakan agama rahmatan lil’alamin, berkah untuk bangsa dengan mengedepankan toleransi, sehingga kedaulatan dan keutuhan NKRI tetap terjaga. “Hal ini dapat terwujud dengan mengimplementasikan ajaran agama Islam sebagai semangat persaudaraan melalui tiga poin yaitu, Ukhuwah Islamiyah, Insaniah dan Wathaniyah,”ujarnya.
“Kita sebagai warga Indonesia harus bisa memiliki rasa Uhkuwah Islamiyah yaitu saudara yang patut di lindungi. Selain itu, juga ukhuwah Insaniah adalah rasa yang menganggap seluruh manusia yang ada dimuka bumi ini saudara kita. Sedangkan Ukhuwah Wathaniyah adalah rasa saling menjaga kerukunan antara umat beragama dan menghargai perbedaan yang ada di tanah air kita Indonesia,” pinta Pangdam.
Pangdam juga mengingatkan, perbedaan adalah sebuah anugerah dari Allah SWT, untuk itu perbedaan harus dijaga dengan menghindari berbagai macam perselisihan dan kesalahpahaman. Islam perspektif dalam kehidupan berbangsa dan bernegera, dimana kemajemukan sebagai rahmat apabila dipandang sebagai kehendak Allah. “Masyarakat harus mampu memelihara tasamuh, mengembangkan prinsip wasathiyah, musyawarah yang santun serta tidak menganggap diri sendiri paling hebat,”ungkapnya.
Pada bagian akhir kultumnya, Pangdam mengajak para jamaah untuk bersama-sama membangun dan memajukan bangsa Indonesia, melalui jalur profesi dan keahlian masing-masing. “Ingat ,TNI bersama rakyat bersatu, maka negara menjadi kuat,”tuturnya.