
Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung Pimpin Rakor UPSUS Pertanian Melalui Gerakan Percepatan Tanam dan Perluasan Areal Tanam Padi Wilayah Kodam I/BB di Aula Puskopkar “A” Kodam I/BB Jalan Kapten Muslim Medan, Sabtu (23/1).
Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung dalam paparannya, agar setiap satuan memberdayakan personel yang telah berhasil melaksanakan pelatihan Pertanian. Bagi personel yang telah mendapat pelatihan pertanian nantinya akan menjadi pendamping petani bersama dgn PPL, menjadi kader pelatih pertanian di satuan masing-masing terus mengawasi pendistribusian kepada Poktan/Gapoktan. Penyaluran benih sering kali terlambat untuk itu bantu dan kembangkan kampung benih padi serta kendalikan dan awasi pemdistribusian benih kpd Poktan/Gapoktan.
Lebih lanjut Pangdam I/BB mengatakan, dalam perbaikan & pengembangan jaringan irigasi saat ini kurang maksimal, untuk itu agar dimaksimalkan kegiatan perbaikan jaringan irigasi yang rusak dan penambahan jaringan irigasi baru. Pangdam I/BB mengharapkan kepada yang telah diberi wewenang untuk selalu memonitor kegiatan-kegiatan perbaikan irigasi maupun penambahan jaringan irigasi yang telah dilakukan oleh pihak Dinas PU atau BPDAS di wilayahnya. Update selalu data perbaikan jaringan irigasi bagi Korem yang melaksanakan UPSUS Pertanian TA 2016, karena pada UPSUS Pertanian TA 2015 Korem tidak dapat memberikan data yang akurat tentang perbaikan jaringan irigasi di wilayahnya serta tekankan kepada Danramil dan Babinsa untuk lebih memperhatikan permasalahan jaringan irigasi.
Pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian/Ketua UPSUS Nasional Bpk. Dr. Gatot Irianto menyampaikan skenario pencapaian sasaran luas tanam padi di Sumatera Utara. Sesuai dengan penandatanganan kontrak program cetak sawah di wilayah kodam I/BB Tahun 2016 pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016, Ka Zidam I/BB nantinya segera mengambil uang muka cetak sawah 2016 Ke Ka Dinas Kabupaten selaku PPK berdasarkan Kontrak dengan PPK. Selanjutnya PPK mengajukan ke KPA ke Ka Dinas Provinsi selaku KPA untuk mencairkan anggarannya. Wilayahnya meliputi ; Provinsi Riau (Bengkalis 300 Ha, Siak 100 Ha, Kepulauan Meranti 1400 Ha), Provinsi Sumatera Barat (Kep. Mentawai 300 Ha, Solok 25 Ha, Darmas Raya 72 Ha, Solok Selatan 182 Ha, Pasaman barat 42 Ha, Lima Puluh Kota 70 Ha, Agam 59 Ha), Provinsi Kepri (Natuna 150 Ha).
Gatot Irianto juga banyak menjelaskan tentang pemanfaatan air pada saat musim kemarau dengan cara pengerukan saluran untuk melokalisir air untuk di pompa dan pemanfaatan pompa dari embung kecil. Pemanfaatan air untuk tanaman padi dapat juga dibuat embung sebagai waduk mikro untuk memanen aliran permukaan dan curah hujan sebagai sumber irigasi suplementer di musim kemarau.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kasdam I/BB, Para Danrem jajaran Kodam I/BB, Stap Ahli Pangdam I/BB, Irdam I/BB, Kepala Dinas Pertanian Provsu, Kepala Dinas Pertanian Kab/Kota, Para Asisten Kasdam I/BB, Para Kabalakdam I/BB dan seluruh Dansat jajaran Kodam I/BB.