Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

Pangdam II/Swj Nobar Film Jenderal Sudirman

Dibaca: 6 Oleh 03 Sep 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Palembang, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Purwadi Mukson, S.I.P bersama para pejabat teras Kodam II/Swj, Rabu malam (2/9/2015) melaksanakan nonton bareng (Nobar) film Jenderal Sudirman di salah satu gedung Bioskop Cinema XXI di Kawasan Jaka Baring, Palembang. Selain didampingi para pejabat teras Kodam II/Swj seperti Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Tri Winarno, para Asisten Kodam dan Komandan / Kabalakdam II/Swj juga ikut nobar para istri pejabat Kodam II/Swj beserta keluarganya.

Tujuan nonton bareng film Jenderal Sudirman ini dimaksudkan untuk lebih mengenal jatidiri, memahami dan menghayati komitmen perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam mengemban tugas pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Nilai-nilai perjuangan yang telah dilakukan Jenderal Besar Sudirman seperti semangat pantang menyerah, rela berkorban, percaya pada kekuatan sendiri, rasa patriotisme dan nilai-nilai perjuangan lainnya tentunya patut diwarisi dan diteladani, tidak saja oleh prajurit TNI tetapi oleh seluruh rakyat Indonesia.

Film produksi Padma Pictures dan Yayasan Kartika Eka Paksi, dibintangi sejumlah artis papan atas tanah air, seperti Adipati Dolken yang berperan sebagai Jenderal Soedirman, Mathias Muchus, Ibnu Jamil, Baim Wong dan beberapa artis lainnya.

Baca juga:  Cegah Konflik Sosial, Kodim 0402/OKI Gelar Giat Binkom

Film berdurasi 90 menit, yang bergenre : Action, Biography, Drama, dan War dengan Sutradara Viva Westi ini, mengisahkan perjuangan heroik Jenderal Sudirman ketika memimpin gerilya untuk menghadapi agresi Militer Belanda II, sekaligus untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI masih ada dan terus mempertahankan kedaulatan Indonesia.

Diceritakan bahwa walaupun dalam keadaan sakit parah / paru paru tinggal sebelah dan terpaksa harus ditandu, namun dengan semangat pantang menyerah yang terus berkobar Jenderal Sudirman terus melakukan perjuangan dan perlawan dari dalam hutan. Bersama pasukannya dan dukungan rakyat, Jenderal Sudirman bergerilya keluar masuk hutan, dengan berpindah-pindah tempat serta menjadikan Pulau Jawa sebagai medan perang gerilya yang luas.

Taktik perang gerilya yang dilakukan bersama rakyat, akhirnya Jenderal Sudirman dan pasukannya berhasil membuat Belanda kehabisan waktu dan logistik serta frustasi, sehingga memaksa Belanda menghentikan agresi militernya dan mengakui kedaulatan RI secara penuh. (Pendam II/Swj).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel