Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian didampingi Walikota Jayapura Bapak Benhur Tommy Manno memimpin acara penerimaan dan pelepasan Satgas Pamtas RI-PNG di wilayah Kolakopsrem 172/PWY pada Rabu 13 Juli 2016 bertempat di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII/Cenderawasih. Satgas Pamtas Yonif 700/R, Yonif 122/Tombak Sakti dan Yonif Mekanis 516/CY akan bertugas di bumi Cenderawasih sebagai Satgas Pamtas di wilayah Kolakops Rem172/PWY menggantikan Satgas Pamtas Yonif 411/Raider, Yonif 431/Kostrad dan Yonif 406/CK yang sudah selesai melaksanakan tugas sebagai Satgas Pamtas RI-PNG selama 9 bulan di Bumi Cenderawasih.
Penugasan Satgas Pamtas setiap 9 bulan sekali diadakan Rolling secara bergantian, hal ini dimaksudkan agar prajurit yang melaksanakan tugas Satgas Pamtas tetap fresh dan tidak mengalami kejenuhan, sehingga dalam menjalankan tugas di lapangan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Sebelum memasuki pos-pos Pamtas, Satgas akan mendapatkan pembekalan terlebih dahulu tentang situasi Papua secara umum maupun secara khusus baik geografi, demografi maupun kondisi sosial, sehingga dalam melaksanakan tugas di lapangan nantinya bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan di sekitar tempat penugasanya. Pembekalan diberikan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih selaku Pangkoops dan Danrem 172/PWY selaku Dankolakops serta dari Pemda Jayapura dan Keerom. Setelah selesai mendapatkan pembekalan-pembekalan Satgas Pamtas tersebut baru masuk ke pos-pos yang telah ditentukan oleh Komando atas untuk melaksanakan tugas Pamtas RI-PNG di wilayah sesuai pembagian tugas masing-masing.
Pangdam sampaikan bahwa wilayah perbatasan memiliki peran yang strategis sebagai serambi depan wilayah ujung timur Negara Kesatuan republik Indonesia, yang berbatasan dengan negara tetangga PNG. Wilayah perbatasan memiliki kerawanan yang harus selalu diantisipasi. Oleh karena itu setiap prajurit yang bertugas harus tetap waspada, lakukan patroli-patroli keamanan maupun patroli pemeriksaan patok batas dan buat tanda-tanda dari Pos ke patok batas di sektor tanggung jawabnya, ciptakan stabilitas keamanan disepanjang perbatasan, mencegah pelintas batas ilegal, penebangan kayu ilegal, penyelundupan dan mencegah keluar masuknya Miras dan Narkoba serta Kelompok Kriminal Bersenjata,” jelas Pangdam. Lebih lanjut Pangdam katakan,” Selain itu kalian juga harus membantu kesulitan masyarakat di perbatasan melalui koordinasi dengan aparat Kowil setempat. Ingat bahwa kehadiran kalian harus memberi kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara serta taatilah Hukum dan HAM agar kalian terhindar dari segala bentuk pelanggaran,” tegasnya.
Pangdam juga berharap agar prajurit yang bertugas di perbatasan terus mengikuti dinamika perkembangan masalah di sektornya masing-masing secara seksama guna mengawal pembangunan yang sedang digalakkan Pemerintah Daerah dan menciptakan iklim sejuk yang memberikan rasa aman kepada seluruh elemen masyarakat.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk dipahami bahwa daerah ini juga terdapat beberapa satuan lain baik dari TNI maupun Polri. Pangdam berharap kepada prajurit, agar menjalin hubungan yang baik dengan satuan lain, hindari kesalah pahaman dan jangan mudah terprovokasi serta melakukan tindakan-tindakan diluar prosedur. Apabila menemukan permasalahan segera lapor kepada pimpinan masing-masing, sehingga dapat diambil tindakan secara cepat dan tepat jangan melakukan tindakan sendiri-sendiri karena dapat berakibat fatal,” lanjutnya. Tetap jaga disiplin dan ikuti protap serta jangan sekali-kali mengkonsumsi miras karena dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan satuan. Laksanakan Buddy System bila meninggalkan pos dan adakan pendekatan kepada Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat guna mendapatkan simpati masyarakat,” ungkap Pangdam.