Surabaya,- Kodam V/Brawijaya bersama Forkopimda gelar silaturrahmi dengan Ketua dan Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PTN/PTS serta Sekolah Tinggi sejatim, bertempat di Gedung Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya. Selasa 23 Februari 2016.
Dalam sambutannya Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi mengatakan, untuk mengantisipasi ancaman bahaya Proxy War dalam menghadapi program Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan datang, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi mengajak seluruh lapisan Mahasiswa untuk tetap waspada.
“Mahasiswa mempunyai peran penting dalam membantu pembangunan, serta mendukung penanggulangan ancaman keamanan. Mahasiswa merupakan suatu ujung tombak dalam menangkal bahaya Proxy War,” tegas Pangdam. Pangdam menambahkan, Mahasiswa sebagai kalangan akademis juga diharapkan menjadi motor penggerak bangsa dalam membangun jati diri dan karakter bangsa.
Mahasiswa sebagai generasi muda, memiliki kecakapan intelektual dan mentalitas yang mumpuni dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat krisis akhlak dan ideologi yang dimiliki pemuda pada saat ini, Mayjen TNI Sumardi mengajak seluruh Mahasiswa untuk peka sekaligus mempunyai jiwa tanggap terhadap ketahanan nasional. “Serangan Proxy War juga bisa merusak tatanan dan budaya bangsa, Mahasiswa harus punya daya bertahan dan saing yang kuat,” jelas Pangdam.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Pangdam berpesan kepada seluruh Mahasiswa untuk tidak sampai terperosok, bahkan terseret ke dalam lingkaran peredaran gelap narkoba. Bahkan, Pangdam juga mewanti-wanti Mahasiswa untuk menjauhi segala jenis narkoba yang saat ini mulai merambah para pemuda di Indonesia. “Jangan sampai ada yang mengkonsumsi barang haram tersebut (narkoba). Bahaya narkoba bisa merusak masa depan kalian. Sekali mencoba, masa depan kalian akan hancur selamanya,” pinta Pangdam.
Hal senada juga dikatakan oleh Irjen Pol Anton Setiadji, Kapolda Jawa Timur itu berpesan kepada para Mahasiswa untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum, terutama mengkonsumsi narkoba dan melakukan tindak asusila. “Kita himbau kepada Mahasiswa untuk tidak sekali-sekali mencoba narkoba dan melanggar aturan-aturan hukum yang sudah ditetapkan,” imbuhnya.
Sedangkan Gubernur Jatim, Ir. Soekarwo menitikberatkan kepada para pemuda agar bisa ikut berkecimpung di dalam dunia usaha. Bahkan, Gubernur juga mengingatkan kepada Mahasiswa untuk tidak mudah terpengaruh budaya asing yang dinilai bisa merugikan bangsa. “Mahasiswa harus masuk kedalam sikap aktif bertahan terhadap gempuran pemahaman radikalisme,” kata Ir Soekarwo.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain : Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, Kasgartab III/Surabaya, Irdam V/Brawijaya, Danrem 081 s.d 084, Danrindam V/Brawijaya, Asrendam V/Brawijaya, para Asisten Kasdam V/Brawijaya, para Kabalakdam V/Brawijaya, Dandim 0801 s.d 0833, para Ketua dan Sekretaris BEM PTN/PTS dan Sekolah Tinggi se Jawa Timur sebanyak 505 orang.