JAKARTA, tniad.mil.id – Memastikan lingkungan tempat ibadah aman dari penyebaran Covid-19, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengajak tokoh agama menjadi Kader Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan sekaligus mewujudkan masyarakat Kalimantan Barat yang produktif.
Hal tersebut disampaikan Kapendam XII/Tpr Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos, dalam rilis tertulisnya di Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (14/10/2020).
Diungkapkan Kapendam, silaturahmi yang dilaksanakan Pangdam bersama pimpinan organisasi keagamaan dan tokoh agama pada Selasa (13/10/2020) untuk menyamakan visi dan misi dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid- 19 khususnya di lingkungan tempat ibadah.
“Pertemuan yang berlangsung di Aula Makodam XII/Tpr, sekaligus mengajak tokoh agama menjadi Kader Penegak Disiplin Protokol Kesehatan yang ditandai dengan pemasangan ban lengan Penegak Disiplin Protokol Kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu saat memberi keterangan, Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan operasi Kogasgabpad oleh Kodam XII/Tpr dalam rangka mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan mengedepankan sinergi penthahelix.
“Untuk kegiatan hari ini kita fokus pada tokoh-tokoh agama dan pimpinan organisasi keagamaan di Kalimantan Barat,” jelasnya.
Disampaikan juga oleh pucuk pimpinan Kodam XII/Tpr ini, tujuan dari pertemuan tersebut agar diperoleh kesamaan bersama di dalam pencegahan dan memutus mata rantai Covid-19.
“Dengan mengedepankan ketokohan ini diharapkan bisa membantu Kodam dalam menyosialisasikan protokol kesehatan di lingkungan kantor-kantor maupun tempat-tempat ibadah sesuai dengan agama masing-masing,” harap Pangdam.
Muhammad Nur Rahmad mengatakan, dengan terbentuknya Satgas Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan di tempat ibadah ini diharapkan peran dari para tokoh agama dan pimpinan organisasi keagamaan untuk bisa menerapkan protokol kesehatan di lingkungannya, baik itu di kantor organisasi keagamaan, tempat-tempat ibadah maupun sekolah-sekolah keagamaan.
“Kita mengharapkan bisa menstimulus kesadaran kolektif dari para pemuka agama dan tokoh masyarakat serta tentunya umat yang dilayani, dengan demikian akan terbentuk suatu ketahanan dalam menghadapi Covid-19 ini,” jelasnya.
Ditegaskan pula bahwa gugus tugas Kalbar mencatat adanya kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19. Ada beberapa cluster di antaranya cluster perkantoran, rumah sakit ditambah kemarin ada beberapa pendemo yang setelah dicek reaktif.
“Saya mengajak masyarakat bersama menghadapi Covid-19 ini. Kita tidak bisa bekerja sendirian, kesadaran individu sangat diperlukan. Bahwa melalui kesadaran individu nantinya akan muncul kesadaran kolektif, agar masing-masing masyarakat bisa menjaga diri, untuk melakukan 3 M yaitu selalu mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” tuturnya.
“Mari kita dukung karena ini adalah untuk kepentingan bersama, tentunya peran serta dari masyarakat untuk ikut menyukseskan program ini sangat penting, dan ini bagian dari strategi kita untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dan juga mendukung program pemerintah mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman Covid-19,” pungkas Muhammad Nur Rahmad. (Dispenad)