
Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.D.A. diberi penghormatan (Diamasi) pada upacara adat Mamandung oleh sub suku Dayak Taman Kapuas Hulu saat Pekan Gawai Dayak ke-XXXI tahun 2016 di Rumah Adat Radakng Jl. Sutan Syahrir Pontianak, Sabtu (21/22/2016) lalu.
Dalam sambutannya Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.D.A. mengatakan bahwa Gawai Dayak merupakan warisan budaya nenek moyang masyarakat Dayak yang kini masih terus dilestarikan. Gawai Dayak adalah sebuah bentuk acara rasa syukur kepada sang pencipta yang masyarakat dayak rasakan.
Dalam pelaksanaan acara gawai dayak tersebut, lanjut Pangdam, ada sebuah ritual wajib masyarakat adat dayak yang disebut ngampar bide yang berarti bepinta (meminta) bepadah (memberitahu) kepada Jubata (Tuhan YME), agar acara yang dilaksanakan dapat berjalan lancar.
Selain acara inti juga ditampilkan berbagai bentuk budaya tradisional seperti berbagai upacara adat, permainan tradisional, dan berbagai bentuk kerajinan yang juga bernuansa tradisional.
Pangdam berharap, agar Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat tetap eksis dalam mengambil peran yang lebih besar sebagai perekat persatuan dan kesatuan diwilayah Provinsi Kalbar dengan selalu mengedepankan kebersamaan, kekerabatan dan kekeluargaan dengan elemen masyarakat lainnya di wilayah Kalimantan Barat.
“Mari kita sinergiskan segenap daya dan potensi kemampuan yang kita miliki, dengan membangun kebersamaan dan kesepahaman serta silaturahim antara seluruh elemen masyarakat. Kesemuanya itu, tentu sangat bermanfaat bagi upaya pembangunan daerah yang senantiasa kita harapkan maju, semakin baik dan semakin berkualitas guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, tukasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Sarawak Dayak Graduate Association (SDGA), Dr. Dusit Jaul, Ketua Radio Free Serawak Peter Jhon Jaban, Ketua Borneo Dayak Foundation (BDF) Sabah Jalumin Bayogoh, Kepala BKD Prov. Kalbar Kartius, Tokoh Masyarakat Dayak Pontianak Atan Talil dan Sirilus Hari Nowo.