Skip to main content
Kodam XII/Tanjungpura

Pangdam XII/Tpr Gelar Rakor Pembahasan Rentikon Kotamaops TNI Wilayah Barat Tahun 2015

Dibaca: 50 Oleh 25 Jun 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Kubu Raya, Panglima Kodam XII/Tpr Mayjen TNI Ibrahim Saleh S.E, M.Si membuka rapat Koordinasi Pembahasan Rentikon Kotamaops TNI Wilayah Barat Tahun 2015. Kegiatan rapat yang berlangsung 3 hari dimulai pada Pukul 08.15 WIB dihadiri  Kasdam XII/Tpr Brigjen TNI Aris Martono, para Asisten/Kabalak Kodam XII/Tpr, para Asops Kotama, Asintel Kotama, Danlanud Supadio dan Kabagkes Bangpol Prov. Kabar berlangsung di Aula Makodam XII/Tpr Jl. Arteri Alianyang No.1 Kubu Raya. (23/06).

Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Ibrahim Saleh S.E, M.Si, Menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, dengan adanya kegiatan ini kita dapat melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan tindakan kontijensi Kotamaops TNI Tahun 2015. Rapat koordinasi tersebut, bertujuan untuk merumuskan rencana tindakan Kotamaops TNI menghadapi Kontijensi guna dijadikan bahan masukan dalam penyusunan Renkon TNI Tahun 2015. Selain itu, Rakor ini juga, untuk mengetahui sejauhmana kesiapan Kotamaops dalam mengantisipasi kemungkinan Kontijensi diwilayah masing-masing dan sebagai sarana koordinasi antar Kotamaops untuk saling tukar menukar informasi jika penanganan kontinjensi yang direncanakan memerlukan bantuan dari Kotamaops lain.

Baca juga:  Danyonif 641/Raider Lepas Prajuritnya Pindah Satuan

Selanjutnya rakor ini juga sebagai sarana Komando Atas (Mabes TNI) untuk mendapatkan bahan masukan penyusunan program bidang Operasi dan rencana kontinjensi TNI 2015 sesuai dengan sistim perencanaan pembangunan TNI dimana Rentinkon Kotamaops merupakan salah satu dokumen pendukung dalam penyusunan program kerja TNI. Dalam rapat kali ini akan mengangkat tema “Kotamaops TNI selalu siap mengantisipasi dan merespon setiap kemungkinan kontijensi yang akan terjadi diwilayah tanggung jawabnya masing-masing”.

Pangdam menuturkan, Perlu diketahui kehadiran globalisasi saat ini tentunya membawa pengaruh dan dampak bagi kehidupan suatu Negara termasuk Indonesia, pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh dan dampak globalisasi diberbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mem-pengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa. Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang terletak diantara Benua Asia dan Australia, serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, menyebabkan kondisi Nasional sangat dipengaruhi oleh perkembangan konteks strategis. posisi seperti ini, berimplikasi pada terjalinnya kepentingan negara-Negara lain dengan kepentingan Nasional Indonesia.

Baca juga:  Danramil 1202-16/Sedau Panen Raya di Singkawang Timur

Mencermati dinamika konteks strategis, baik global, regional maupun domestik, maka ancaman yang sangat mungkin akan dihadapi Indonesia ke depan, dapat berbentuk ancaman keamanan trans nasional dan ancaman keamanan nasional. Ancaman keamanan tradisional, berupa invansi atau agresi militer dari Negara lain terhadap Indonesia diperkirakan kecil kemungkinannya. peran PBB dan reaksi dunia Internasional diyakini mampu mencegah, atau sekurang-kurangnya membatasi penggunaan kekuatan bersenjata oleh suatu Negara untuk memaksakan kehendaknya terhadap Negara lain.

Ancaman non tradisional, yaitu ancaman dari luar lebih besar kemungkinan bersumber dari kejahatan terorganisasi lintas Negara yang dilakukan oleh aktor-aktor non-Negara, dengan memanfaatkan kondisi dalam Negeri yang tidak kondusif. perkiraan ancaman dan gangguan yang dihadapi Indonesia ke depan, bisa meliputi terorisme, gerakan separatisme, kejahatan lintas Negara (penyelundupan, penangkapan ikan ilegal), pencemaran dan perusakan ekosistem, imigrasi gelap, pembajakan/perampokan, aksi radikalisme, konflik komunal, dan dampak bencana alam. Dari ancaman tersebut kemungkinan dapat terjadi di seluruh wilayah Kodam khususnya Tanjungpura.

Jika ancaman tersebut tidak diantisipasi sebelumnya maka dapat timbul suatu kontinjensi, yaitu peristiwa atau perbuatan yang tidak diinginkan terjadi, karena dapat menimbulkan keadaan darurat dan bahkan dapat menimbulkan korban manusia dalam jumlah yang  besar, oleh karena itu, menghadapi ancaman tersebut diperlukan suatu analisa kontijensi untuk mengantisipasi ancaman tersebut. Authentikasi : Kasi Pensat Penerangan Kodam XII/Tpr Mayor Arm Muskardi A.Md

Baca juga:  Pangdam XII/Tpr Sambut Yonif 643/Wns dari Tugas

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel