Mabes TNI akan terus memperkuat divisi cyber guna menangkal serangan melalui dunia maya yang dapat terjadi kapan saja. Hal ini penting mengingat perkembangan teknologi yang semakin canggih mendorong penggunaan internet sebagai senjata.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan upaya penguatan divisi cyber itu sudah termasuk dalam upaya reorganisasi TNI yang sedang dalam proses penyusunan. Divisi cyber ini nantinya berada langsung di bawah Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Agar keberadaannya optimal, Panglima TNI akan menempatkan perwira tinggi (pati) bintang satu yang bertanggung jawab penuh dalam menangani ancaman cyber.
“Iya, nanti ada satu pati bintang satu yang akan mengepalai khusus di bidang cyber, tepatnya di BAIS TNI,” ujar Panglima seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara TNI dengan Yayasan Bina Nusantara (Binus) di MabesTNI, Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.
Panglima juga mengingatkan agar semua instansi terkait tidak saja fokus kepada upaya pencegahan dan penangkalan. Menurut Panglima, mesti ada kompartemen yang memisahkan pembagian tugas di masing-masing divisi cyber sehingga tidak terjadi keraguan di level teknis dan operasional.
“Dunia cyber itukan sangat luas. Maksud saya harus dibatasi. Pada level mana cyber yang berkaitan dengan kepentingan nasional. Kemudian pada level lingkungan strategis dan kepentingan taktik. Nah ini nantinya harus ada pembedaan seperti itu. Jangan semuanya mikirin cyber, nanti malah bingung semuanya,” katanya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya mengaku terus berupaya mengembangkan kemampuan divisi cyber yang dimilikiTNI. Meski saat ini Mabes TNI sudah memiliki divisi khusus penanganan masalah cyber, menurut Fuad, B kemampuannya masih cukup terbatas. Karena itu, pengembangan divisi cyber sangat penting bagi TNI guna menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Kami berharap, ke depannya divisi cyber ini selain mampu menghadapi perang yang bersifat tradisional, juga mampu menghadapi perang yang nontradisional, salah satunya perang cyber ini yangharus terus kami kembangkan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Binus Bernard Gunawan mengatakan,. Binus ingin bekerja samadenganTNI dalampening-katan kualitas sumber daya manusia (SDM). Apalagi, anggota TNI tersebar di seluruh Nusantara sehingga dengan kerja sama ini anggota TNI di daerah bisa mengambil pendidikan jarak jauh melalui online learning sehingga anggota TNI bisa me-ningkatkankualitasnya.
“Setelah penandatanganan nota kesepahaman ini akan dilanjutkan dengan program kerja sama yang terukur terutama pemberianbeasiswabagiprajurit TNI untuk mengambil program , S-1 maupun S-2 secara online jarak jauh sehingga mereka tidak perluke Jakarta,” ungkapnya. (Sumber: HU Seputar Indonesia)