PIDIE JAYA – Bangsa Indonesia kembali berduka atas musibah bencana alam gempa bumi yang menimpa masyarakat Pidie Jaya Aceh. Sampai hari Kamis 8 Desember 2016 jumlah korban masih terus bertambah dan proses evakuasi masih berlangsung.
Menghadapi bencana ini TNI segera menurunkan ribuan personel untuk bergabung dengan instansi lain dalam membantu korban bencana gempa Aceh. Dalam memberikan dukungan, kehadiran satuan TNI sangat dirasakan perannya oleh masyarakat Pidie Jaya, khususnya dalam pencarian dan pertolongan korban dan penyelamatan korban luka berat serta melakukan evakuasai dan pengungsian ketempat yang aman.
Panglima TNI Gatot Nurmantyo memastikan, pada hari ini dukungan dan optimalisasi peran TNI dalam tanggap darurat gempa bumi Pidie Jaya, siap operasional. Pemberian bantuan dan mendukung penyalurannya sehingga dapat segera disalurkan kepada pengungsi, melindungi kelompok rentan (ibu-ibu dan anak-anak) dengan bekerja sama dengan Pemda setempat dan Polri, sangat penting agar masyarakat Pidie Jaya merasa aman. Gelar tenda dapur lapangan dan rumah sakit lapangan TNI di tempat pengungsian juga akan sangat membantu kesulitan masyarakat Pidie Jaya untuk segera kembali menjalankan kehidupan yang normal.
Kondisi ini disampaikan Panglima TNI dalam kunjungan kerja ke lokasi bencana dan untuk memastikan kesiapan satuan TNI dalam pengamanan kunjungan Presiden RI ke Pidie Jaya. Dalam kunjungannya Panglima TNI tak lupa mengecek satu persatu tenda tenda rumah sakit lapangan yang berjumlah lebih dari 10 tenda untuk memastikan kondisi serta kesiapan tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang disiapkan.
Dalam bidang kesehatan TNI mengirim bantuan berupa tenaga medis sejumlah 2 tim Rumah Sakit Lapangan untuk melaksanakan evakuasi dan tindakan dalam tanggap darurat bencana gempa Aceh. Satu unit rumah sakit lapangan terdiri atas 24 personel dokter TNI. Para dokter TNI ini berisi dokter spesialis bedah tulang, spesialis anestesi, spesialis penyakit dalam, spesialis anak, dokter bedah umum. Seluruh tim sudah berada dilokasi dan siap berkerja. “Kita datang dengan kekuatan setara rumah sakit tingkat III,” kata Kapuskes TNI Mayjen TNI Ben Rimba.