JAKARTA, tniad.mil.id– Konflik yang terjadi antara dua kelompok masyarakat dari Suku Nduga dan Suku Lanny Jaya yang terjadi beberapa waktu lalu di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya yang mengakibatkan korban jiwa serta puluhan rumah dan honai terbakar.
Kejadian tersebut juga berimbas pada aktivitas jual beli masyarakat di Pasar Wouma yang harus terhenti akibat situasi yang masih memanas di antara kedua kubu.
Dalam keterangan tertulis Penerangan Korem 172/PWY, Minggu (23/1/2022), perdamaian di antara ke dua suku telah dilaksanakan pada Sabtu, (15/1/2022) lalu yang difasilitasi oleh Kodim 1702/Jayawijaya bertempat di Makodim 1702/Jayawijaya dan disaksikan oleh seluruh Forkopimda di wilayah Lapago.
Dari perdamaian tersebut dihasilkan kesepakatan untuk saling menjaga situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Jayawijaya.
Namun untuk berjaga-jaga dan memastikan kondisi sudah benar-benar aman, Dandim 1702/Jayawijaya memerintahkan Danramil 1702-01/Wamena Kapten Inf Aprin Paembonan bersama anggotanya untuk melihat langsung aktivitas masyarakat di Pasar Wouma Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya pada Minggu, (23/1/2022).
Danramil menyampaikan bahwa aktivitas masyarakat sudah kembali berjalan dengan normal seperti sediakala. Hal-hal yang sekiranya menonjol dan perlu diwaspadai dipastikan sudah tidak ada lagi.
“Dari keterangan masyarakat sekitar baik pedagang maupun para pembeli yang ada di lokasi pasar ini, mereka menjelaskan bahwa setelah ada perdamaian dari kedua kubu sampai saat ini tidak ada lagi kekacauan yang terjadi baik di pasar maupun di kampung-kampung dekat pasar Wouma,” ujar Danramil.
Piter (30) salah satu pembeli di pasar tersebut mengatakan bahwa saat ini situasi sudah aman dan masyarakat tidak khawatir lagi keluar rumah untuk melaksanakan aktivitas seperti sebelumnya.
“Sekarang sudah damai lagi, mau keluar kemana-mana sudah tidak takut tidak seperti sebelum ada perdamaian, dimana masyarakat tidak berani keluar rumah bahkan sekedar untuk berbelanja keperluan rumah. Namun setelah adanya perdamaian seluruh masyarakat sudah membaur kembali melaksanakan aktivitasnya masing-masing, ” ucap Piter.
Sementara itu, Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh Koramil 1702-01/Wamena tersebut untuk memastikan bahwa segala kesepakatan bersama yang telah diputuskan pada perdamaian beberapa waktu lalu dipatuhi oleh kedua suku yang bertikai.
“Hal ini hanya sebagai antisipasi jika terjadi pelanggaran atas apa yang telah kita sepakati bersama. Kita berterima kasih bahwa kesepakatan kemarin dapat dijalankan dan masyarakat juga sudah merasakan dampak dari perdamaian tersebut. Segala aktivitas dapat berjalan dengan normal,” kata Dandim. (Dispenad)