Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Patroli Mencegah Perburuan Satwa Liar Di Batang

Dibaca: 4 Oleh 18 Mei 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Dalam rangka mencegah aksi perburuan satwa liar, Dandim 0736 Batang, Wakapolres Batang, petugas Perhutani dan Muspika melakukan patroli di hutan lereng Gunung Prau di  wilayah Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, dan Patroli hutan tersebut menggunakan sepeda motor trail, Minggu (15/05/2016).

Hutan di lereng Gunung Prau dikenal kaya akan hutan lestari juga berbagai flora dan faunanya, namun begitu masih ada beberapa orang yang memburu berbagai satwa yang dilindungi.   Masyarakat yang mengetahui hal itu dibuat resah dengan adanya praktek berburuan liar tersebut. Menurut, Khamdi (54) warga Dukuh Pranten, Desa Rejosari, justru orang yang melakukan perburuan liar ini bukan dari daerah sendiri, tapi dari luar daerah.   Memang “ Hutan lereng gunung prau merupakan hutan lestari yang kaya akan flora dan fauna, akan tetapi disalahgunakan oleh oknum atau orang yang tak bertanggungjawab dengan berburu satwa yang ada dihutan ini seperti burung, babi hutan bahkan kera,” ujarnya.

Mendengar hal itu, Dandim 0736 Batang Letkol Inf Fajar Ali Nugraha, S.Sos dan Waka Polres Batang Kompol Ponco Widodo bersama Koramil 04 Bawang, Polsek Bawang, Camat Bawang bersama pihak Perhutani melakukan patroli hutan dengan menggunakan sepeda motor trail.

Baca juga:  Dua Perguruan Pencak Silat Bantu TMMD Kodim Blora

“Kami prihatin dengan kondisi seperti ini. Hutan Gunung Prau ini masih lestari, untuk itu harus kita jaga bersama agar ekosistem hutan ini terjaga. Jika, masyarakat ada yang mengetahui atau melihat adanya perburuan liar, agar segera melapor kepada petugas,” kata Dandim kepada Jatengpos.co.id, kemarin.

Menurutnya, masyarakat juga harus dilibatkan dalam pencegahan dan pelaporan kasus perburuan kepada pihak penegak hukum. Mengenai keberadaan satwa, baik yang terancam punah maupun tidak di dalam kawasan hutan.

“Keberadaan satwa adalah sebuah parameter, apakah hutan tersebut masih lestari atau tidak. Contohnya hutan lereng Gunung Prau ini yang terlihat masih alami, sebab tergolong hutan basah,” terang Letkol Inf Fajar AliNugraha.

Wakapolres Batang Kompol Ponco Widodo mengatakan, hidup di pinggir hutan lereng Gunung Prau membuat masyarakat menyadari betul pentingnya keberagaman hayati. Sebab, sebagian kehidupan warga setempat bergantung pada hutan.

“Hutan lestari itu tolak ukuranya adalah keberadaan satwa. Kalau bicara yang masuk kategori dilindungi itu ada beberapa, elang jawa, owa jawa yang keberadaannya itu sudah hampir punah,” jelasnya.

Baca juga:  Danramil 12/Mlati Sebagai Pembina Upacara Pembukaan Perkemahan

Sementara itu, Camat Bawang Dwi Riyanto AP MM menambahkan sebagaian masyarakat wilayah kecamatan Bawang hidup dan tinggal berada di lereng atas gunung prau ini. Sehingga warga sudah sangat kental bersahabat dengan hutan ini.

“Kami sering mendapat informasi atau laporan dari masyarakat terkait hal ini (perburuan liar,Red). Menyikapi hal ini, kami bersama Dandim, Wakapolres, Perhutani BKPH Bawang langsung melakukan upaya pencegahan dengan melakukan patroli bersama,” tandasnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel