Dalam enam belas tahun terakhir, aura reformasi terasa sangat kental berada ditengah-tengah pergaulan kita. Banyak perubahan positif yang terjadi baik itu terkait demokrasi, tata kenegaraan maupun penegakan hukum. Namun di sisi lain, membawa ragam perubahan negatif seperti kurang trend nya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Sering dijumpai dan sejalan dengan lunturnya rasa nasionalisme serta tergerusnya jatidiri ataupun kepribadian bangsa. Kini semakin menggerogoti setiap sendi kehidupan, khususnya bagi kalangan pelajar atau remaja selaku generasi penerus”, tutur Kapten Arh Simon E Sirait, S.Pd membuka kegiatan pencerahan dan sosialisasi, merupakan salah satu muatan materi TMMD Non Fisik ke-95, bertempat di Ruang Kelas IPA 2 SMA Negeri 1, Jalan Raya Suka Makmur Kec. Sukakarya Kab. Bekasi, Kamis (15/10).
Kapten Simon menambahkan, banyak yang memilih jalan pintas dengan mengaplikasikan budaya luar ke dalam kehidupan sehari-hari, ketimbang budaya asli bangsa sendiri. Tidak sedikit yang tergila-gila dengan ketampanan/ kecantikan artis asal Negeri ginseng Korea. Selalu hadir pada serial telenovela India yang terkenal dengan lenggak lenggok tubuh dan tariannya. Acapkali melotot di depan layar kaca, sambil ber smackdown atau game peperangan yang sarat dengan adegan kekerasan, bahkan tak jarang mampir di youtube tak mengenal waktu, dengan mengorbankan uang jajan atau berdusta beli buku kepada orang tua, yang penting bisa happy dan chating sambil menyaksikan film syur atau membeli DVD bajakannya. Belum lagi suka dengan yang namanya tawuran, serta terjerat pada minum-minuman keras ataupun narkoba. Ini menandakan semakin merosotnya mental dan buruknya rohani sebagian anak negeri. Kalian pasti belum memahami dengan benar, tentang apa-apa saja bahaya yang dapat ditimbulkan akibat hal-hal tersebut diatas.
“Ketahuilah, itu bukan kepribadian bangsa kita dan bukan untuk ditiru. Tapi saya percaya, adik-adik pelajar di sini, jauh dan terbebas dari semua itu, dan tidak demikian adanya, setujuuu ? ”, ajak pak Kapten.
Usai mengenalkan zat-zat berbahaya dan mematikan, Ipda Haji Nur (nama panggilan) juga memberikan beberapa penekanan. Salah satunya tentang upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk dapat membentengi diri, baik terhadap ragam budaya yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, maupun cara-cara untuk menangkal dan berjauhan dengan narkoba. Say No To Drugs, adalah sebuah kata yang harus terus dikatakan agar tertanam di dalam benak masing-masing pelajar. Disamping itu, mau menerima perbedaan antar sesama teman demi terciptanya kekompakan. Ipda Haji Nur juga menambahkan bahwa budayakan perkataan assalamualaikum wr wb untuk saling sapa dan tanamkan rasa hormat terhadap orang yang umurnya lebih tua, khususnya kepada orangtua dan para gurumu, dan yang terakhir aktif berorganisasi, manfaatkan serta isi waktu luang yang ada dengan kegiatan berguna.
“Jangan takut dikatain banci, ayam sayur dan apalah itu, hati-hatilah untuk memilih teman”, tandas Kanit Binmas Polsek Sukatani ini.
Selanjutnya, materi terakhir penyuluhan adalah tentang tata cara rekruitmen calon anggota TNI, disampaikan oleh Letda Adm Ririn dari (TNI AU) dan Sertu Eva (TNI AL). Selain brosur, di momen akhir pertemuan para personel dari tim TMMD Non Fisik kembali membagi-bagikan majalah Satuan masing-masing, bertujuan sebagai jembatan informasi demi menumbuhkembangkan kecintaan, kreatifitas, kepedulian dan apresiasi, khususnya dari para generasi muda terhadap TNI POLRI.