Kediri ( 20/11 ). Pluralisme memiliki pengertian keragaman, memang merupakan ciri khas dari masayarakat Kediri, semakin banyak keragaman di wilayah Kediri, semakin banyak pula potensi budaya dan potensi keindahan yang dimiliki. Kodim 0809/Kediri, sehingga harus berusaha semaksimal mungkin memantapkan Wawasan Kebangsaan di titik-titik strategis yang ada di Kediri, agar potensi tersebut dapat benar – benar dikelola menjadi kekayaan budaya, dan tidak berkembang menjadi ancaman.
“Nilai-nilai kearifan pluralisme yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, di mana semangat untuk menghormati orang lain merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, tanpa sikap saling menghormati rasanya mustahil untuk mendirikan dan mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia”, kata Kapten Arh Ajir pada pembukaan pemantapan wawasan kebangsaan yang bertajuk “Pluralisme dan Agama sebagai Dinamika Kehidupan”, di Aula SMPN Sumberbendo Pare Kediri, yang diikuti 110 siswa siswi tersebut, pada Jumat 20 Nopember 2015.
Memiliki banyak keragaman memang bukan hal yang mudah untuk menyatukannya, banyak perbedaan yang harus diselaraskan agar terjadi keharmonisan dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah Negara dengan keragaman yang cukup banyak dan tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan keragaman bahasa, budaya, agama, serta suku yang terbagi-bagi di setiap provinsi, sambung Kapten Arh Ajir.
Wawasan Kebangsaan tersebut diadakan Koramil 11/Pare bekerjasama dengan UPTD Pare, sebagai tindak lanjut dari instruksi Dandim 0809/Kediri sebagai langkah nyata dalam menindak lanjuti peristiwa demi peristiwa yang terjadi di Indonesia baru-baru ini.
Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan tumbuhnya sikap saling menghargai dan sikap tenggang rasa yang tertanam pada masyarakat, sehingga bangsa Indonesia tetap satu tanpa ada perpecahan, seluruh elemen masyarakat juga harus menjalin hubungan yang baik di setiap kondisi tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Sehingga Pluralisme benar – benar menjadi salah satu kekayaan keindahan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Jadi, tidak ada alasan untuk menjadikan perbedaan yang ada di Indonesia menjadi sebuah permasalahan yang akan menimbulkan perpecahan, kata Kapten Arh Ajir diakhir wawasan kebangsaan.(Penrem 082/CPYJ)