Skip to main content
Kodam VI/Mulawarman

Pemantauan Dan Observasi Guntung Damar

Dibaca: 25 Oleh 18 Jan 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Banjarbaru, (18/01) Meski titik api dan asap sudah tidak terlihat lagi di area pasca terbakarnya lahan gambut yang berabada dilokasi Hotspot 1 jalan Bina Putra Lingkar Selatan Guntung Damar Kel Guntung Payung, Banjarbaru Jumat pada tanggal 15 Januari 2016, pukul 08,30 wita. Dandim 1006/ Mtp Letkol lnf Ade Eka Putra, S.IP, didampingi Danramil 1006-07/Banjarbaru Kapten lnf Panca Muka Iianta, dan Danramil 1006-12 / Liang Anggang Kapten lnf Kurmanto beserta para anggota, meninjau dan melihat serta mengecek langsung keberadaan Kanal sekat dan embung penampungan air yang berada ditengah lokasi lahan pasca kebakaran beberapa waktu lalu.

Selaku Dan Satgas IC Kebakaran hutan dan lahan wilayah Kalimantan Selatan, Danrem 101/Ant Kolonel lnf Muhammad Abduh Ras, memerintahkan langsung kepada Dandim 1006/Mtp setempat, untuk pemantauan dan observasi tetap terus dilaksanakan, karena pembuatan kanal sekat dan embung penampungan air di waktu kebakaran lahan terjadi banyak sekali, terlihat diberbagai sudut dan area masih berdiri bendera warna Merah dan Biru.

Baca juga:  DANREM 101/ANT MENUTUP RESMI BHAKTI SAKA WIRA KARTIKA

Itu menandakan bahwa bendera warna biru sendiri kanal saluran air, sedangkan warna merah adalah embung penampungan air yang digunakan prajurit TNI saat memadamkan titik api di tempat dimana lokasi tersebut tidak bisa dimasuki mobil atau tangki pemadam kebakaran, meskipun juga terlihat adanya kerusakan bendungan buka tutup kanal saluran air, itu di karenakan lajunya volume kiriman air yang ada di berbagai anak sungai di banjarbaru pada saat musim hujan ini , tegas Danrem 101/Ant.

Sementara itu Dandim 1006/Mtp, yang mempunyai wilayah binaan teritorial Banjarbaru, mengungkapkan tujuan dari semua untuk memastikan dan menjaga agar kenal dan embung penampungan air tersebut tidak rusak begitu saja, memang sudah ada yang sebagian rusak atau bendera yang hilang kusam.

Semua itu karena tidak adanya batasan waktu untuk lepas, sebab Lokasi Hotspot 1 ini sebagai daerah percontohan untuk mengatasi lebih cepat dan efektif masalah kebakaran hutan lahan gambut.
(Kodim 1006/Mtp)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel