JAKARTA, tniad.mil.id– Bertempat di Aula Mapolres Yalimo, Distrik Elelim, Pemerintah Kabupaten Yalimo menggelar dialog dan rekonsiliasi dalam rangka pelaksanaan pentahapan Pemungutan Suara Ulang (PSU) tahap II di Kabupaten Yalimo.
Dalam keterangan tertulis Penerangan Korem 172/PWY, Kamis (11/11/2021), kegiatan dipimpin oleh PJ. Bupati Yalimo Dr. Ribka Haluk, S.Sos, M.M., dengan menghadirkan para Muspida, Dandim 1702/Jayawijaya, Kapolres Yalimo, KPU, Bawaslu, kedua pasangan calon dan perwakilan tim sukses, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda di tingkat Kabupaten Yalimo.
PJ. Bupati Yalimo Dr. Ribka Haluk, S.Sos, M.M., dalam kesempatannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah hadir untuk dapat membahas secara bersama-sama pelaksanaan PSU tahap II di Kabupaten Yalimo.
“Keberadaan kita di sini untuk melaksanakan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menggelar pemungutan suara ulang Pilkada Yalimo tahun 2020. Dengan batas waktu tinggal sedikit ini, diharapkan dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ujarnya.
Pihaknya berharap agar seluruh pihak dapat menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Yalimo tetap kondusif.
“Kondisi keamanan merupakan faktor utama agar PSU ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan,” tambahnya.
Sementara itu, Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang menyampaikan pihaknya akan terus melaksanakan koordinasi dengan Kepolisian dalam menjaga keamanan di Kabupaten Yalimo selama pelaksanaan PSU berlangsung.
“Kami bersama kepolisian berharap masyarakat dapat ikut menjaga kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Yalimo ini dengan tidak melakukan aksi-aksi yang dapat merugikan masyarakat lainnya seperti yang terjadi beberapa waktu lalu,” katanya.
Dandim juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pada pembukaan pemalangan jalan di pertigaan selamat datang. “Saat ini harga kebutuhan pokok dan barang lainnya di Pegunungan Tengah menjadi normal dan tidak terjadi kelangkaan lagi.
“Kami berharap pemalangan ini tidak terjadi lagi akibat situasi politik yang terjadi di Kabupaten Yalimo,” tutur Dandim. (Dispenad)