Pentingnya arti pembangunan perdesaan sudah lama disadari banyak kalangan, hal ini terlihat dengan dicanangkannya berbagai konsep tentang pembangunan pedesaan salah satunya adalah Program yang dicanangkan oleh Gubernur Bali sejak tahun 2009 lalu yaitu Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi). Program Simantri sendiri telah diselenggarakan di 52 titik diseluruh wilayah Kabupaten Tabanan, yang dikelola oleh Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dengan mengintegrasikan kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dalam satu kawasan pengelolaan secara terpadu dengan kelengkapan unit pengolahan kompos, pengolah pakan, instalasi Biourine dan Biogas.
Sementara itu kondisi Global saat ini, kelangkaan energi telah menjadi persoalan yang krusial akibat dari semakin besarnya permintaan energi akibat peningkatan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia sehingga mendorong untuk menemukan sumber energi lain yang terbaharukan. Salah satu alternatif jawaban yang bisa diberikan saat ini adalah pengotimalan penggunaan Biogas yang telah tersedia di hampir seluruh wilayah Propinsi Bali melalui Program Simantri.
Program pembangunan pedesaan Simantri sebenarnya satu jawaban atas ancaman kelangkaan energi dunia, namun ironisnya di beberapa titik Gapoktan belum sepenuhnya mengoptimalkan program tersebut khususnya pengolahan limbah ternak menjadi sumber energi. Bertolak pada kondisi itulah Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Choiril Anwar, S.Sos (17/1/2015) menginstruksikan kepada jajarannya untuk mendata ulang keberadaan Biogas yang ada di seluruh wilayah Tabanan dan kedepan perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat dan Gapoktan sehingga mereka semakin memahami tentang krisis energi dunia dan pentingnya pengolahan Biogas yang telah disediakan oleh pemerintah daerah setempat. (cia/tbn)
