Resimen Induk Kodam (Rindam) IV/ Diponegoro mendapatkan kepercayaan dari pimpinan TNI Angkatan Darat untuk mendidik 21 Prajurit Siswa Dikmaba Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) dan 240 Prajurit Siswa Dikmaba Otonomi Khusus (Otsus) Orang Asli Papua selama 4 sampai dengan 5 bulan.
Adapun tahapan Pendidikan Pertama Bintara yang akan dipelajari adalah mengenai pendidikan dasar keprajuritan dan pendidikan dasar golongan. Hal yang menonjol pada periode ini adalah latar belakang pendidikan dari peserta didik Penerbad yaitu setingkat Sarjana Muda atau Diploma III (D3).
“Karena yang saya didik memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Muda atau Diploma III dan sudah mengikuti pendidikan teknik kedirgantaraan selama 3 tahun sehingga tidak sulit untuk segi intelektual,” ungkap Danrindam IV/ Diponegoro.
Dikmaba Penerbad dan Otsus Orang Asli Papua memiliki keunikan masing – masing dalam menerapkan metode pendidikan, namun para pelatih di Rindam IV/ Diponegoro tidak kesulitan karena kurikulum yang digunakan itu sama yaitu melalui tahap pendidikan dasar keprajuritan dan pendidikan dasar golongan.
Menerima Prajurit TNI AD dengan latar pendidikan yang tinggi untuk menjadi Bintara merupakan terobosan baru khususnya untuk kesatuan Penerbad, karena ini merupakan efisiensi penggunaan anggaran namun berhasil mendapatkan tenaga – tenaga teknisi Penerbad yang luar biasa.
#TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat