Skip to main content
Berita Satuan

Penulisan Sejarah Harus Dilakukan Secara Objektif

Dibaca: 2151 Oleh 22 Feb 2017Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

Cara pandang dalam menyikapi penulisan-penulisan sejarah harus dilakukan secara objektif dan perlu mendapat penggalian yang lebih mendalam.

Demikian dikatakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Sejarah (Rakornis Sejarah) TNI TA. 2017 yang diikuti oleh 78 peserta, di Ruang Balairung Pahlawan Museum Satriamandala, Jl. Gatot Subroto No. 14, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017).

Kasum TNI menegaskan, penyelenggaran Rakornis Sejarah TNI tahun ini merupakan momen yang penting untuk melaksanakan kegiatan atau mensinergikan kegiatan dari masing-masing angkatan, dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan. “Tentunya ini menjadi tanggung jawab satuan dimana pemahaman atau persamaan pendapat tentang sejarah harus disikapi, karena merupakan kegiatan yang sangat terpadu penting ,” ungkapnya.

Kasum TNI menyampaikan, kegiatan Rakornis Sejarah TNI tahun 2017 yang mengangkat tema “Membangun sinergitas sejarah TNI Guna Mewujudkan TNI yang Kuat, Hebat Profesional dan Dicintai Rakyat” perlu dipahami dan terus dikuatkan.

“Saya nilai ini merupakan tema yang tepat dan sejalan dengan tugas pokok serta arah kebijakan Panglima TNI dalam rangka menggali lagi pengertian-pengertian dan pandangan di dalam menangkal persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat maupun di lingkungan TNI saat ini maupun masa mendatang,” ujar Kasum TNI.

Baca juga:  Jelang Berangkat Tugas, Satgas Yonif 433 Gelar Doa Bersama di Daerah Latihan Pra Tugas

Kasum TNI menuturkan, sejarah merupakan suatu kegiatan atau rangkaian peristiwa masa lalu yang sebenarnya harus mampu direkam secara tepat dan baik sehingga dapat digunakan sebagai dokumen terpercaya dan absah. “Jadinya sah adanya, tentang sesungguhnya yang pernah terjadi di masa lampau sekaligus digunakan sebagai kajian bagi generasi berikutnya,” sambungnya.

Kasum TNI menekankan, penulisan atau penyajian sejarah yang objektif kadangkala mengalami kesulitan, karena didalamnya sangat dipengaruhi oleh individu di dalam penulisan, baik si penulis itu sendiri maupun referensi-referensi yang digunakan. “Karena sejarah TNI merupakan bagian penting pendukung dan mewujudkan keberhasilan tugas pokok TNI saat ini dan yang akan datang,” tuturnya.

Terkait dengan sinergitas insan sejarah, Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan mengharapkan, Rakornis Sejarah TNI ini dapat secara intens dilakukan antar Angkatan dan tingkat pusat di Mabes TNI sehingga terukur dan terpadu.

“Melalui Rakornis ini ke depannya perlu ada perubahan, buat suatu icon positif sebagai langkah terbaik dalam mengatasi kendala-kendala yang ada dimasa kini dan masa yang akan datang,” harap Kasum TNI.

Baca juga:  “Jenderal TNI Moeldoko mendapat gelar adat Kapitan Irai Saka Mese Amano Siwalima”

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel