(El Geneina, Rabu 7 Oktober 2015). Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid (United Nations African Union Mission in Darfur) yang bertugas sebagai Peacekeeper di wilayah Darfur, Sudan Afrika menggelar peringatan ke-70 Tahun HUT Tentara Nasional Indonesia, di Garuda Camp, Senin (05/10/2015), El Geneina, Darfur Barat, Sudan Afrika.
Layaknya seperti peringatan di Indonesia, HUT TNI di Darfur digelar dalam sebuah upacara kemiliteran yang dipimpin langsung oleh Komandan Satgas Letkol Inf M. Herry Subagyo diikuti oleh seluruh Prajurit Garuda TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid. Bertindak selaku Komandan Upacara dalam kesempatan tersebut Kapten Marinir Yusman Efendi yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Pleton–1 Kompi C, Indobatt.
Selain menggelar upacara, Pasukan Garuda di Darfur juga menggelar malam prajurit, dan doa bersama untuk kejayaan TNI dimasa yang akan datang. Satu hal yang membanggakan dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan pemberian penghargaan kepada para prajurit berprestasi selama pelaksanaan tugas sebagaiPeacekeeper di misi Unamid yang sudah memasuki bulan ke delapan.
Prestasi para prajurit tersebut antara lain, 12 orang tim bola volley Indobatt yang berhasil meraih juara ke dua pada kejuaraan Unamid Sector West Vollyball Tournament, serta dua tim ganda putra Indobatt yang berhasil menjadi juara pertama dan juara ke dua pada Unamid Sector West Badminton Tournament.
Dikatakan oleh Komandan Satgas Letkol Inf M. Herry Subagyo dihadapan para prajurit Garuda TNI pada acara malam prajurit tersebut bahwa, sudah sepatutnya kita dapat menjadikan HUT TNI ke-70 ini sebagai momentum berharga guna keberhasilan tugas kita di wilayah misi ini. “Nama besar TNI lahir melalui perjuangan yang luar biasa para pendahulu, oleh karenanya sebagai Peacekeeper yang menjadi duta bangsa, kita harus mampu mempertahankan serta meningkatkan nama besar TNI di dunia demi bangsa dan negara”.
Lebih lanjut Dansatgas mengatakan, jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Professional harus kita implementasikan pada pelaksanaan misi perdamaian ini. Sebagai Tentara Rakyat, “mengutip amanat Presiden yang menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air”, oleh karenanya pada misi ini kita harus mampu bersinergi dengan masyarakat lokal, mampu memenangkan hati dan pikirannya melaluibekal kemampuan teritorial yang kita miliki.
Sebagai Tentara Pejuang mampu untuk mengatasi berbagai hambatan selama pelaksanaan tugas sebagai Peacekeeper, sebagai Tentara Nasional mampu mempertahankan soliditas TNI untuk mewujudkan perdamaian di wilayah konflik dan bersinergi baik kedalam maupun keluar. Dan sebagai Tentara Profesionaldihadapi dengan tugas sebagai Peacekeeper di wilayah misi, kita tetap menjaga dan tingkatkan kemampuan kita sebagai prajurit yang profesional, terus berlatih, perkuat kemampuan fisik serta mental kita.
“Nama besar TNI, Bangsa dan Negara ada dipundak kita, sebagai Pasukan Garuda, tingkatkan dan terus tunjukan Profesionalisme kita di mata dunia”,tandas Dansatgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid Letkol Inf M. Herry Subagyo, menutup sambutannya di hadapan prajurit Garuda di Darfur.