
JAKARTA, tniad.mil.id – Sebagai upaya memperkuat toleransi antar umat beragama dan meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat, personel Satgas Pamtas Yonif Raider 509 Kostrad mengikuti kegiatan doa bersama yang ditujukan bagi arwah yang telah berpulang di Dusun Batu pecah, Desa Umuaf, Distrik Web.
Hal tersebut disampaikan, Dansatgas Yonif Raider 509 Kostrad, Letkol inf Wira Muharromah, S.H., psc. dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (1/10/2019).
Diungkapkan Dansatgas, kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah tokoh adat setempat, Linus Dabem, pada hari Minggu (29/9/2019) dan diikuti personel Pos Ubrub, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para pemuda.
“Menjaga toleransi antar umat beragama merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh warga negara untuk menciptakan kenyamanan dalam menjalankan kegiatan peribadatan, dengan kepercayaan yang dianut masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan amanat UUD tahun 1945,” jelas Wira.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Pastur Paroki Gereja Katholik Santo Benediktus Ubrub, Dorisara Osa, dan berlangsung dengan khidmat selama satu jam. Sepuluh orang personel Satgas Yonif R 509 yang hadir turut larut dalam suasana religius.
Menurut Pastur Dorisara, kegiatan doa bersama ini penting karena selain untuk mendoakan arwah yang sudah tiada, juga menjadi pengingat yang masih hidup pada kematian.
“Doa yang diberikan secara tulus dapat menjadi hadiah dari kita kepada arwah yang sudah meninggal,” ucapnya.
Ditambahkan olehnya, dalam ajaran yang disampaikannya, ada dua cara mendoakan arwah, yaitu secara pasif dan aktif. Berdoa secara pasif maksudnya Anda mengajak arwah atau jiwa-jiwa lain berdoa bersama tanpa perlu menunggu permintaan mereka.
“Sedangkan secara aktif dimaksudkan saat kita usai melaksanakan ibadah,” tandasnya. (Dispenad)