Pejabat Danramil 1820-20/Besuk belum ada dan sementara ini dijabat oleh Bati Tuud Koramil 1820-20/Besuk Peltu Sudarsono. Walau demikian kegiatan dan tugas pokok Koramil 1820-20/Besuk tetap berjalan seperti biasa. Koramil 1820-20/Besuk melakukan pendampingan Upsus dipimpin oleh Batuud Peltu Sudarsono, ternyata mampu membawa hal yang positif, kreatif, menarik dan tentunya bermanfaat khususnya bagi petani.
Peltu Sudarsono pada awanya mempunyai keinginan untuk mendekatkan diri dengan para anggota lainnya dengan menghadirkan seluruh Babinsa di Koramil Besuk pada hari Minggu (4/12/2016) sekaligus mengevaluasi kegiatan. Kemudian Peltu Sudarsono berinisiatif mengajak para Babinsa berkeliling wilayah binaannya. Selanjutnya para Babinsa menjumpai sekelompok masyarakat yang sedang berjalan beriringan memikul bambu.
Mereka adalah Kelompok Tani (Poktan) Maju Tani 2. Mereka ingin membuat jembatan darurat agar mesin bajaknya termasuk mobilitas pertanian lainnya agar lebih dekat menuju lokasi sawahnya. Kemudian pada siang hari itu juga, sekitar 10 orang Babinsa dengan 15 orang petani berasal dari Dusun Nangger Kecamatan Besuk bahu membahu membuat jembatan darurat.
Para Babinsa dan Poktan Maju Tani 2 bekerja bergotong-royong membangun jembatan darurat. Ada yang memotong membuat pancangan, membilah untuk pijakan, menggali lubang sampai dengan meratakan tanah untuk tempat didirikannya konstruksi tersebut. Pekerjaan yang biasa menjadi luar biasa. Sedianya, akan selesai esok harinya namun dengan kerja sama maka sebelum azan magrib di hari Minggu ini semuanya bisa dituntaskan.
Salah satu petani, Saiman namanya, ketika berbincang-bincang dengan Pejabat Sementara Danramil di Koramil Besuk terlihat sangat senang akan tuntasnya jembatan tersebut. “Besok sudah bisa bawa sakak untuk garap sawah saya”, ujarnya.
Jembatan yang didirikan dengan panjang kurang lebih 8 meter dan lebar 1.5 meter cukup membantu mobilitas petani khususnya Poktan Maju Tani 2. Rutinitas yang biasa dilakukan, setidaknya membutuhkan jarak 5 Km baru sampai ke tempat kerjanya. Dengan adanya jembatan ini maka dapat mengurangi jarak tempuh dan memudahkan petani melakukan aktivitas pertaniannya. Tentu saja tidak hanya untuk kelompok taninya saja, jembatan ini bisa digunakan oleh petani lainnya. Setidaknya, 76 Ha milik Poktan tersebut akan mendapatkan kemudahan selain Poktan lainnya yang berdekatan dengan lokasi jembatan tersebut. (Pendam 5)