JAKARTA, tniad.mil.id – Rangkaian peringatan HUT ke-74 Persit Kartika Candra Kirana yang digelar tahun ini terasa istimewa, selain dengan alunan pembacaan ayat suci Al Qur’an, juga dibuka dengan harmoni damai seni Marawis dari satuan yang pernah tampil di hadapan Presiden, yaitu Detasemen Zeni Tempur (Denzipur)-3/ATD Kodam Jaya/Jayakarta.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Candra Wijaya, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Dikatakan Kadispenad, Grup Marawis Baitussalam berasal dari Kodam Jaya, yang beranggotakan 15 orang Denzipur 3/ATD.
“Para prajurit Zipur ini tidak saja dikenal di lingkungan TNI AD, namun dalam acara religi di kalangan masyarakat se-Jabodetabek. Bahkan, tahun lalu (Kamis, 16/5/2019), tergabung dengan unsur TNI-Polri mengisi acara buka puasa bersama di Monas di hadapan Presiden,” ucap Candra.
Untuk diketahui, kehadiran Grup Marawis di Mabesad kali ini, tampil di hadapan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ketua Umum Persit KCK Ny. Hetty Andika Perkasa serta tidak kurang dari 2.000 orang prajurit, PNS TNI AD, dan Warakawuri , serta Anak Yatim.
“Dalam acara itu, juga hadir Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman dan Wakil Ketum Persit KCK, Ny. Dewi Tatang Sulaiman serta para pejabat teras TNI AD di wilayah Jakarta,” tambah Candra.
Marawis sendiri, tutur Candra, merupakan kolaborasi seni dari Timur Tengah dan Betawi yang kental dengan nuansa keagamaan dengan alat musik perkusi.
“Musik ini tidak saja tentang religi, namun sebagai bagian budaya nasional memiliki nilai-nilai yang universal. Seperti di Ambon beberapa waktu lalu, kelompok seni Marawis dari Yonif 711 berhasil memperkuat persatuan dan persaudaraan masyarakat,” beber Candra.
“Termasuk di Ambon, dalam kesempatan tertentu seni Marawis dimainkan bersama oleh masyarakat yang beragama Islam dan Nasrani. Jadi, dari situ menunjukkan bahwa sebagai seni, Marawis memiliki nilai yang universal,” tegasnya.
Dengan penampilan anggota dari Denzipur 3 itu, Candra pun menangkap hal yang positif bagi pembinaan satuan.
“Selain itu, tidak secara langsung, Marawis juga dapat membentuk prajurit yang semakin profesional dalam menjalankan peran tugasnya yang dinamis, serta membentuk karakter mereka yang toleran, loyal, disiplin, dan tentunya menanamkan keimanan dan ketakwaan,” ujar Candra.
Secara terpisah, Kopda Triyadi Guntoro selaku yang tertua Group Marawis Denzipur 3, mengatakan bahwa awal mulanya Marawis ini dibentuk untuk mengisi waktu luang kegiatan di satuan.
“Namun, seiring berkembangnya kemampuan dan permintaan untuk tampil, sehingga pada tahun 2006 Group Marawis Denzipur 3 dibentuk.
“Alhamdulillah ini merupakan salah satu kebanggaan kami, karena dapat memberikan hiburan dengan nuansa Islami,” tuturnya. (Dispenad)