JAKARTA, tniad.mil.id- Musim kemarau disebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan dampak yang sangat dirasakan oleh masyarakat termasuk di wilayah Kabupaten Belu.
Untuk mengantisipasi itu, dua pos jajaran Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 742/SWY bergotong royong membantu masyarakat memasang pipa air bersih dari sumber air.
Adapun dua pos tersebut yakni personel Pos Lakmaras membantu pemasangan pipa di Desa Leowalu dan personel Pos Fatubesi membantu masyarakat memasang pipa dan pompa air dengan tenaga surya (solar cell) di Desa Takirin Kecamatan Tasifeto Timur.
Terlihat masyarakat dan personel TNI di dua lokasi yang berbeda kompak dan bersama-sama mengatasi kesulitan air bersih.
Terkait dengan itu, Komandan Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro selaku Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur di Mako Satgas Pamtas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat, Sabtu (31/7/2021) mengatakan memasuki musim kemarau ini, beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste sudah mulai kering karena debet air berkurang.
Menurut Dansatgas, hal itu menjadi perhatian kita bersama sehingga pihaknya berupaya membantu masyarakat dan mencari sumber air bersih untuk meringankan warga dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.
“Kebetulan Pangdam IX/Udayana memiliki program pompa hidram yang bisa digunakan untuk mengalirkan air dari sumber air hingga jarak 2 km tanpa menggunakan tenaga listrik,” ujarnya.
Namun setelah dilakukan pengecekan di beberapa lokasi di 20 pos jajaran, sambungnya, sekitar dua tempat yang bisa dipasang pompa hidram yakni di di Pos Mahein dan Pos Maubusa.
“Insyaa Allah akan kami cek ulang bersama teknisi karena debet air harus tetap mengalir secara terus menerus minimal 45-80 liter per menit dengan kemiringan minimal 35-45 derajat,” ungkap Bayu Sigit.
“Jika ini terpasang maka bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih bahkan untuk mengairi sawah mereka,” pungaksnya. (Dispenad)