
Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro menekankan pentingnya personel TNI untuk tetap menjaga netralitas dalam pelaksanaan pilkada di sejumlah daerah di wilayah Kodam IX/ Udayana.
Agar pilkada berjalan aman, lancar dan nyaman, saya perintahkan seluruh personel harus bisa menjaga netralitasnya, katanya di Mataram, Nusa Tengara Barat (NTB), Senin, 17 Agustus 2015.
Menurut dia, tugas TNI bersama dengan aparat kepolisian adalah menjaga stabilitas agar pelaksanaan pilkada tetap berjalan dengan lancar, nyaman, dan kondusif. Karena itu, untuk menjaga stabilitas itu, TNI harus tetap bersikap netral.
Sejak dari dulu dari masa ke masa, baik di zaman Presiden Soekarno, Soeharto, Bj Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY hingga Presiden Joko Widodo tugas TNI adalah untuk menjaga stabilitas negara, bukan untuk yang lain, ujar Torry Djohar Banguntoro seusai menghadiri upacara bendera memperingati HUT ke-70 kemerdekaan RI di Lapangan BumuGora, Kantor Gubernur NTB.
Karena itu, di mengimbau kepada seluruh kontestan pilkada, baik para calon kepala daerah dan pendukung harus bisa menjaga jalannya pelaksanaan pilkada di daerah masing-masing bisa berjalan dengan tertib, aman, nyaman, dan lancar tanpa ada terjadi gesekan dan tindakan anarkis.
Saya imbau kepada para calon, jadilah negarawan yang baik, begitu juga dengan para pendukung harus juga bisa menjadi negarawan sejati, katanya.
Sementara itu, Korps Marinir Angkatan Laut melakukan upacara peringatan HUT ke-70 Proklamasi RI di bawah laut Pantai Malalayang Manado, Sulawesi Utara, Senin, Pada upacara yang diikuti sekitar 250 lebih penyelam itu, selain prajurit Marinir, juga diikuti para penyelam antara lain dari kepolisian, Taman Nasional Laut Bunaken, komunitas peduli laut serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Inspektur upacara pada peringatan proklamasi tersebut Danmenkav-1 Marinir Kolonel Marinir Herkulanus, sedangkan Komandan Upacara Letkol Marinir Etwin Ramadhan.
Kolonel Marinir Herkulanus usai kegiatan tersebut mengatakan, upacara yang dilaksanakan di bawah laut sama dengan dilaksanakan di darat.
Pada upacara tersebut ada penghormatan pasukan, pengibaran bendera, pembacaan teks proklamasi serta doa, katanya seperti dikutip Antara.
Dia menambahkan, kegiatan ini juga untuk menggelorakan, menggemakan, kampanye Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai poros maritim dunia. Pada kegiatan upacara tersebut, pengibar bendera seorang, penyelam putri, Elvina berusia 15 tahun
Elvina mengatakan, merasa bangga bisa mengikuti upacara bendera di bawah laut. Merasa bangga dan melalui kegiatan ini, apa yang kita miliki harus kita jaga, kata Elvina seorang pelajar kelas X pada salah sebuah SMA di Manado.
Usai melakukan upacara di bawah laut, saat muncul dari permukaan, ratusan penyelam itu juga mengibarkan bendera Merah Putih berukuran kecil. (Sumber: Suara Karya)