Skip to main content
Kodam XII/Tanjungpura

Poktan Harmonis di Semparuk Panen Raya Berteknologi Hazton

Dibaca: 21 Oleh 10 Feb 2016Februari 12th, 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Semparuk, Kelompok Tani Harmonis Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, menggelar panen perdana padi teknologi Hazton, Rabu (10/02). Hadir dalam acara tersebut,  Ka Distanak Kabupaten Sambas, Kebid Penggelolaan Lahan dan Air Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalbar; perwakilan Kodim 1202/Skw Kapten Inf Dudung Ruswandi, Kepala BPS Sambas, Camat Semparuk, Kepala Dinas Perkerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Sambas, serta Ketua Gapoktan Fajar Sejatera Desa Singaraya.

Dari hasil ubinan padi dengan teknologi Hazton tersebut, didapatkan hasil yang memuaskan dibanding dengan teknologi Konvesional yang biasa diterapkan kelompok tani. Diakui Jamhari, Ketua Gapoktan Fajar Sejahtera Desa Singaraya, teknologi Haston ini begitu membingungkan para petani yang berada dibawah binaannya.” Memang para petani masih kebingungan dengan teknologi ini, karena memang baru pertama kali kita terapkan,”ujarnya. Tapi Jamhari sangat merekomen dasikan teknologi ini. Dipastikan dia, semboyan teknologi Hazton yang bisa mendongkrak hasil mencapai tiga kali lipat.”Alhamdulilah, dari panen kurang lebih 9 ton perhektarenya,”ungkap dia.

Lebih lanjut Jamhari menyarankan agar para petani menerapkan teknologi Hazton 20 sampai 25 ke atas. Artinya, kata dia, satu lubang ditanami minimal 20 benih atau lebih. Jika kurang dari jumlah tersebut, dia yakin, hasilnya akan sama seperti teknologi konvesional.” Jika dibawa 20 benih perlubanganya, yang kita sebut dengan banci, hasilnya tidak sama seperti yang kita tanami dengan 20 benih hingga 25 benih perlubangnya,”jelasnya.

Baca juga:  Dialog Interaktif Dinamika Katulistiwa

Sementara itu, Ka Distanak Kabupaten Sambas, Musanif, mengungkapkan jika teknologi yang satu ini merupakan salah satu teknologi tanam padi yang telah dikembangkan di Indonesia. Kata dia, ada beberapa teknologi guna mendongkrak produksi dan produktivitas pertanian di Indonesia.” Teknologi pertama kita sebut teknologi konvesional, yakin yang kebanyakan diterapkan petani kita selama ini, kedua SRI atau system rice intensitifikasi, yaitu satu lubang ditanami satu benih, dan teknologi hazton,”ungkapnya.

Semua teknologi tersebut jika diterapkan sesuai prosedur tanam yang telah dirumuskan, dipastikan Dian, akan mencapai hasil yang diharapkan. Untuk teknologi hazton, dingkapkan Dian, jika pada 2015, Kabupaten Sambas mendapat bantuan dari pemerintah melalui Pemerintah Provinsi Kalbar sebanyak 500 hektare. Jumlah itu, diakui dia, merupakan setengah bantuan program pemerintah di tahun 2015.”Alhamdulilah, Pilot Project bantuan dana perdana teknologi hazton, Kabupaten Sambas mendapat kepercayaan sebanyak 50 persen dari jumlah total bantuan untuk Kalbar, yakni 500 hektare dari 1.000 hektare yang dilokasikan untuk Kalbar,”Sebutnya.

Musanif berterima kasih atas batuan dari TNI AD dalam rangka mempercepat dan meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam mengadapi serangan hama, dia mengingatkan agar para petani bisa meminta bantuan dari TNI AD (Kodim 1202/Skw) bersama-sama gropyokan massal hama tikus.

Baca juga:  Bahas Kerja Sama, Pangdam XII/Tpr Terima Kunjungan Rektor Untan dan Panitia KKN Kebangsaan

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel