
Prajurit Korem 171/PVT memperingati Isra’Miraj Nabi Muhammad SAW 1435 H tahun 2014 dengan penceramah Bapak Ustadz DR. H. Hamzah Khaeriyah, M.Ag dihadiri oleh Danrem 171/PVT Brigjen TNI Djoko Subandrio, Kasrem 171/PVT Kolonel Inf Ali Hamdan Bogra, para Komandan Satuan dan Kabalak Aju jajaran Korem 171/PVT, Ketua Persit KCK Koorcabrem 171 beserta pengurus serta seluruh prajurit dan PNS Korem 171/PVT beserta keluarga bertempat di Masjid Al-Mujahidin Makorem 171/PVT Jl.Pramuka No.1 Sorong-Papua Barat, Senin (26/05).
Dalam sambutan Danrem 171/PVT Brigjen TNI Djoko Subandrio mengatakan bahwa peristiwa yang selalu diperingati oleh umat Islam setiap tahun ini, selain bertujuan untuk menambah pemahaman tentang kisah perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al Kharom di Mekkah ke Masjidil Al Aqsho di Palestina, maupun dari Masjidil Al Aqsho di Palestina ke Sidrotul Muntaha, juga untuk lebih meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan prajurit dan PNS Korem 171/PVT beserta keluaraga kepada Allah SWT.
Dalam perjalanan tersebut Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk mengerjakan sholat lima waktu, yang kemudian sholat lima waktu tersebut menjadi kewajiban bagi seluruh umat Islam di dunia sebagai tuntutan ibadah kepada Allah SWT agar mendapatkan safa’at, keselamatan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Oleh karena itu, dalam setiap langkah kehidupan yang dijalani harus selalu dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan yang tinggi, agar setiap aktivitas pengabdian dapat bernilai ibadah dan mendapatkan Ridho Allah SWT. Hal tersebut, sesuai dengan tema peringatan Isra’ Mi’raj kali ini, yaitu : ”JADIKANLAH PERINGATAN ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW UNTUK MENINGKATKAN KEBERSAMAAN DENGAN RAKYAT DALAM RANGKA MENJAGA KEDAULATAN NKRI”.
Peringatan Isra’ Mi’raj ini juga sebagai pencerahan jiwa dan instropeksi diri untuk mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan, terutama mentauladani Nabi Muhammad SAW untuk menata kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Peristiwa luar biasa ini juga sebagai bukti akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang melebihi dari segala kekuasaan dan kemampuan yang dimiliki oleh para mahkluknya. Hal itulah yang bisa kita ambil sebagai hikmah, bahwa kekuasaan dan kemampuan yang dimiliki ternyata tidak ada artinya dibanding dengan kebesaran Allah SWT. (Penrem 171/PVT)