Skip to main content
Dinas Penerangan

Prajurit Pemberani Ringkus Penembak Polisi

Dibaca: 166 Oleh 23 Jan 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Perawakan tinggi dan kekar dari laki-laki berpakaian dinas tentara dengan pangkat prajurit dua di lengan kiri itu, memang tegas memberi kesan bahwa ia bukan orang yang bisa dianggap remeh. Sikapnya yang sigap dan gerakannya yang gesit, jelas menunjukkan ia sosok yang memiliki keahlian beladiri. Prada Moh. Thoyib Azizi, demikian ia memperkenalkan dirinya. Ia adalah satu dari delapan orang yang akan menerima penghargaan dan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada Senin esok (26/1) di Mabesad.

Prada Thoyib diberi penghargaan karena dianggap berjasa dalam membantu pihak kepolisian dengan menangkap pelaku curanmor yang menembak mati Polisi. Hebatnya lagi, ia meringkus pelaku yang bersenjata api hanya dengan menggunakan tangan kosong. Selain itu, secara psikologis, ia dianggap berhasil dalam menciptakan suasana akrab antara Polisi dan Prajurit TNI AD.

Pria yang berdinas di Yonif 713/ST, Brigif 22/OM Gorontalo sejak 4 April 2012 itu, berhasil melumpuhkan RR, seorang pelaku curanmor, saat kabur melarikan diri seusai menembak Brigadir Syarif Dunggio, seorang anggota Polres Gorontalo dan seorang pengemudi becak motor, Daud, di Simpang Telaga, Gorontalo, sekitar pukul 17.30 Wita, pada 26 Desember 2014 lalu.

Baca juga:  Bantu Percepat Pembangunan, TMMD ke-106, TNI Gandeng Kementerian LHK

Anak pertama dari dua bersaudara ini dengan lancar menceritakan kronologis kejadian yang membawanya ke Jakarta saat ini. Pada saat kejadian, Thoyib mendengar teriakan minta tolong dari Brigpol Syarif anggota polisi yang ditembak pelaku dengan menggunakan pistol revolver miliknya yang direbut pelaku. Tanpa pikir panjang, pria yang sangat menggemari beladiri militer Yong Moodo ini bergegas berlari mengejar pelaku hingga terdesak ke pemukiman warga. Melihat pelaku yang masih memegang senjata api itu terpojok, Thoyib secepat kilat menghantam dada pelaku dengan kakinya. Mendapat tendangan yang cukup keras, pelaku tersungkur tak sadarkan diri. Selanjutnya Thoyib menyerahkan pelaku berikut pistol milik Brigpol Syarif yang berhasil dilucutinya dari pelaku kepada Tim Buser Polres Kota yang langsung membawa pelaku ke Mapolda Gorontalo.

Prada Thoyib (23 tahun), lahir di Desa Betoyo Guci Manyar Gresik dalam keluarga sederhana. Sang Ayah, Abdul Ghofar, adalah seorang petani tambak sewaan, sementara ibunya, Nafilah, sehari-hari berdagang nasi di depan rumah. Thoyib sedari kecil terbiasa bekerja membantu orang memanen ikan dengan upah 20 ribu rupiah tiap panen. Nominal yang harus ditebusnya dengan kerja keras mulai sepulang sekolah hingga terkadang tidak tidur hingga pagi. Meski demikian ia tetap bersyukur bisa menghasilkan sedikit uang untuk membantu keluarganya.

Baca juga:  Kadispenad : Kemitraan TNI AD Dengan Media Massa, Wahana Silaturahmi dan Penyampaian Informasi

Satu pesan orang tuanya yang masih ia pegang teguh sampai sekarang. “Jangan pernah takut, kalau kamu benar, kamu pasti bisa”, demikian ayahnya selalu berpesan. Rupanya Thoyib pernah menjadi saksi bahwa nasehat itu bukanlah sekedar kata-kata belaka. Di masa kecilnya, ia pernah menyaksikan langsung ayahnya mengejar dan menangkap pencuri ikan di tambak. Agaknya, kejadian ini terpatri erat dalam ingatannya dan memupuk keberanian serta kepribadian Thoyib hingga menjadi dirinya saat ini, seorang prajurit yang gagah berani membela kebenaran, karena keberaniannya dia akan dianugerahi penghargaan oleh pimpinan tertinggi di TNI AD.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel