Skip to main content
Kodam Jaya

Prajurit TNI dan USPACOM Ikuti Pembekalan Bantuan Kemanusiaan

Dibaca: 3 Oleh 06 Sep 2017Januari 23rd, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Jakarta. Sebanyak 76 peserta latihan bersama “Gema Bhakti 2017”, terdiri dari 39 prajurit TNI dan 37 personel United State Pacific Command (USPACOM) mengikuti Pembekalan Bantuan Kemanusiaan Internasional, bertempat di Mutiara Room Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Latihan bersama “Gema Bhakti 2017” yang diselenggarakan oleh Kepala Staf Gabungan dan Staf Latihan antara TNI dengan USPACOM berlangsung selama 10 hari dari tanggal 4-14 September 2017 di Jakarta, Indonesia, mengambil tema On Maritime Security And Humanitarian Assistance / Disaster Relief.

Materi tentang Military Decision Making Process–Multinational (MDMP-M) disampaikan oleh Ryan Mcgreen. Materi ini membahas mengenai suatu proses yang fokus pada interaksi antara Komandan, Staf dan Staf Komandan, dimana dalam prosesnya dilakukan pengenalan misi, menganalisis misi, pengembangan dan memilih aksi yang terbaik.

3a__6_

Berkaitan dengan materi Humanitarian Assistance/Disaster Relief (HADR) atau Bantuan Kemanusiaan Penanggulangan Bencana juga diberikan oleh Ryan Mcgreen dan materi Operation Intelligent Preparation of the Environmet (OIPE) disampaikan Pete Defelice.

Baca juga:  Upacara Ziarah dan Tabur Bunga Peringati Peristiwa Pertempuran Lengkong Yang ke-70

Sementara itu terkait materi The International Committee of the Red Cross (ICRC) disampaikan oleh John Erik Jensen yang membahas mengenai lembaga kemanusiaan swasta yang berbasis di Genewa, Swiss.

Seperti diketahui, negara-negara peserta (penandatangan) keempat Konvensi Genewa 1949 dan Protokol Tambahan 1977 dan 2005 telah memberi ICRC mandat untuk melindungi korban konflik bersenjata internasional dan non-internasional. Fokusnya adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terkena dampak konflik bersenjata.

Selanjutnya materi tentang Multinational Force Standing Operating Procedures (MNF SOP) diberikan oleh Bernie Carey dan untuk materi The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) oleh Lt. Peter N. Berg, JAGC,USN, yang memaparkan bahwa Konvensi Hukum Laut mendefinisikan hak dan tanggung jawab negara sehubungan dengan penggunaan lautan di dunia dan menetapkan pedoman untuk bisnis, lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam laut. Semua negara bagian harus beroperasi semaksimal mungkin dalam penindasan pembajakan di laut lepas atau di tempat lain di luar yurisdiksi negara bagian manapun.

Baca juga:  Pangdam Jaya : Prajurit Yang Terlibat Narkoba Di Pecat

Adapun materi Maritime Stability Operations and Maritime Interception Operations disampaikan oleh LCDR Michael Ryan USN. Materi ini membahas mengenai operasi untuk melindungi kedaulatan dan sumber daya maritim serta untuk melawan terorisme yang terkait dengan maritim, proliferasi senjata, kejahatan transnasional, pembajakan, perusakan lingkungan dan imigrasi ilegal.

Sementara itu, pada Pembekalan Bantuan Kemanusiaan Internasional disampaikan oleh pakar dari Indonesia yaitu Ridwah Sobri Carman tentang PMI Strategy on Disastre Preparedness and Response dan Ichsanudin mengenai World Food Programe.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel