Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

“ Pray for Kediri “, oleh Berbagai Tokoh Agama, Harap Sukses Pemilu Kada Serentak

Dibaca: 2 Oleh 24 Nov 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

 
Sebentar lagi Gong Demokrasi ditingkat daerah Kabupaten dan Kota untuk 5 tahunan bakal ditabuh, momentum yang digadang-gadang sebagai Suara Hati Rakyat akan menggaung di seantero Kabupaten Kediri, yang merupakan territorial Kodim 0809/Kediri, kendati Kodim 0809 sebagai Garis Tengah yang harus netral dalam momentum Pilkada Serentak, namun menyadari sepenuhnya betapa pentingnya Persatuan dan Kesatuan, khususnya Lintas Agama.
 Demokrasi memang penting, tapi lebih penting lagi adalah perdamaian, perdamaian tidak cukup dengan kata-kata saja, tetapi harus benar-benar nyata dalam kehidupan bersosial masyarakat, demikian dikatakan Dandim Kediri Letkol Inf Purnomosidi pada temu Tokoh Agama yang bertajuk “Pray For Kediri” di Aula Makodim 0809, Senin 23 Nopember 2015.
“Tempat berlabuh manusia yang paling indah adalah Dermaga Damai, disana tidak ada konflik apapun dengan alasan manapun, ibarat air sungai dan air laut disitulah demokrasi berada, beraneka ragam ikan hidup berdampingan, pilihan hidup ikan telah ditentukan oleh takdir dan kodratnya, bisa hidup di air tawar atau air asin. Demokrasi begitu indah apabila Kedamaian itu ada” lanjut Letkol Inf Purnomosidi kepada sekitar 180 Tokoh Agama yang ada di desa-desa se Kabupaten Kediri.
Ketua LSM “Kediri Bersatu”, Eriani Puji Astuti menjelaskan bahwa  Tokoh Agama di desa-desa memiliki peran penting dalam menetralisir segala tanda-tanda konflik sosial yang diakibatkan perbedaan pilihan dalam Pilkada, terlebih lagi apabila Tokoh Agama tersebut menjadi “icon” moralitas di tengah-tengah masyarakat.
“Pray For Kediri” ini juga memberikan waktu bagi para tokoh agama untuk dengar pendapat yang dipandu oleh Kasdim Kediri Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna, salah satunya Liem Tjiek, salah satu tokoh agama Budha asal Pare, dengan kritis mengungkapkan keprihatinan terhadap Politik saat ini, yang menyeret secara tidak langsung agama ke ranah politik. Demikian juga Joko Kuspito salah satu tokoh Penghayat Sapto Darmo asal Plosoklaten, berharap agama tidak jadi tameng ataupun kedok dalam berpolitik.
Temu Tokoh Agama di Makodim 0809, diharapkan tidak hanya sekedar simbolisasi saja, dan pada penghujung acara 4 tokoh agama yang berbeda keyakinan satu sama lain, secara berkelanjutan memanjatkan doa kepada Tuhan, agar pada saat Sebelum, Selama dan Sesudah pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Kediri, berjalan damai.
Baca juga:  Panglima Kodam V Brawijaya Tutup Pendidikan Secaba Lantik 240 Bintara TNI Angkatan Darat

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel