(Puspen TNI. Selasa, 26 Juli 2016). Seiring dengan kompetisi dan persaingan yang terjadi antar negara dan kawasan, maka ancaman terhadap pertahanan negara maupun gangguan Kamtibmas akan semakin berat, kompleks dan modern dari segi teknologi maupun modusnya. Demikian dikatakan Presiden RI Ir. Joko Widodo saat memberikan pembekalan dihadapan 720 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri di Gedung Sabang Merauke AAU, Maguwo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin malam (25/7/2016).
Presiden RI Jokowi menyatakan bahwa, tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia kedepan tidaklah ringan. “Beberapa tantangan yang dihadapi dan perlu perhatian bersama adalah peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, korupsi, terorisme, radikalisme, premanisme, serta konflik dan ketegangan sosial akibat dari intoleransi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” tegasnya.
“Dalam menyikapi tantangan tersebut, untuk itu Perwira TNI-Polri harus bersikap responsif, peka dan cepat, dengan terus meningkatkan kinerja secara profesional, serta menjadikan kritik dari masyarakat sebagai masukan untuk perbaikan kinerja TNI dan Polri, semua itu diperlukan agar kalian melakukan tugas dengan baik serta mampu mengukir prestasi yang membanggakan,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa setiap langkah harus mencerminkan sikap seorang kesatria dan loyalitas penuh terhadap bangsa dan negara dalam menghadapi setiap penugasan dengan rasa ikhlas dan semangat yang tinggi, memaksimalkan segala kekuatan dan kemampuan yang dimiliki berlandaskan semangat pantang menyerah, rela berkorban, serta tidak pernah menghindar dari penugasan karena setiap penugasan adalah bagian dari proses pendewasaan bagi Perwira TNI dan Polri.
“Hadapilah setiap penugasan yang datang dengan rasa ikhlas dan semangat yang tinggi, karena bangsa Indonesia menaruh harapan kepada kalian semua untuk siap dan mampu menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang ada,” tegas Presiden RI.
Terkait dengan pemerataan pembangunan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat ini konektivitas, hubungan antar daerah di tanah air belum sepenuhnya terwujud, tanpa konektivitas ketimpangan wilayah akan terus berlangsung, tanpa konektivitas persatuan Indonesia juga tidak akan kokoh. “Adalah tugas para Perwira untuk ikut menjaga, ikut memastikan bahwa konektivitas di tanah air segera akan terwujud,” ungkap Presiden.
Diakhir pembekalannya, Presiden RI Jokowi berpesan dan mengingatkan agar Perwira mampu menyesuaikan diri serta cepat beradaptasi dengan perkembangan lingkungan strategis baik dalam lingkup nasional, regional dan global atau internasional. Sebagi alat negara yang menjadi kebanggaan di masa depan, berdiri di atas semua golongan. “Jadilah pemimpin-pemimpin yang berguna bagi nusa, bangsa, negara dan rakyat Indonesia”, tegasnya.
Pada upacara Praspa TNI-Polri Tahun 2016, Perwira yang dilantik sebanyak 720 Perwira Remaja dari Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian, dengan rincian: Akmil 221 Perwira, AAL 91 Perwira, AAU 108 Perwira dan Akpol 300 Perwira (251 Taruna, 49 Taruni). Dari lulusan terbaik Akademi TNI-Polri memperoleh gelar anugerah Adhi Makayasa, sebagai perwakilan yang akan dilantik Presiden RI Ir. H. Joko Widodo.
Turut hadir dalam pembekalan tersebut diantaranya, Menteri Pertahanan RI, Sekretaris Kabinet, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur DIY, para Kepala Staf Angkatan, Pangdam IV/Diponegoro, Danjen Akademi TNI, dan para Gubernur Akademi Angkatan serta pejabat tinggi TNI-Polri lainnya.