JAKARTA, tniad.mil.id – Dua veteran perang kemerdekaan Kota Semarang, Jawa Tengah, dipertemukan kembali di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal setelah terpisah sejak tahun 1964.
Keduanya adalah Kapten Cpm (Purn) Sanjoto (91), mantan Polisi Tentara Pengaman dan Pengawal Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman saat perang kemerdekaan dan Letda Cpm (Purn) R. Soemardi (95), mantan Polisi Tentara pengawal pribadi Mayjen Moestopo tokoh militer Jawa Timur.
Suatu momen yang penuh haru dan berharga karena bisa berjumpa kembali, ekspresi bahagia tersirat pada wajah kedua veteran tersebut. Sanjoto yang datang lebih awal di TMP Giri Tunggal langsung menghampiri sahabatnya saat keluar dari mobil Denpom IV/5. Sanjoto langsung bertegur sapa dan berbincang sesaat dengan Soemardi yang duduk di kursi roda.
Perbincangan akrab saling melepas rindu di antara keduanya menjadi pemandangan yang mengharukan. Keduanya berjalan beriringan dan menaburkan bunga di makam beberapa teman seperjuangan dan para komandannya yang telah gugur, antara lain Kolonel CPM Moelyono, Kolonel CPM Winarto dan Letkol CPM Untung Soewardi. Selain itu, rombongan juga menziarahi makam dokter Kariadi dan Mgr. Soegijapranata, Pahlawan Nasional asal Semarang.
Pertemuan kedua veteran itu atas peran Dandenpom IV/5 Semarang, Letkol Cpm Okto Femula, yang sengaja mempertemukan Sanjoto dengan Soemardi dalam momentum peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Selasa (17/8/2021).
Usai berziarah di TMP Giri Tunggal, keduanya mengikuti acara tasyakuran dan pemotongan tumpeng. Veteran Sanjoto menyerahkan helm putih bertuliskan PM kepada Letkol Cpm Okto. Helm tersebut menurut Sanjoto merupakan helm pertama yang digunakan pertama kali tugas sebagai Cpm dan pernah digunakan untuk mengawal Presiden Soekarno tahun 1950 di Tegal.
“Saya sampaikan terima kasih kepada Dandenpom IV/5 Semarang yang telah memperhatikan kami, para veteran mantan Polisi Tentara. Perhatian pada generasi muda Polisi Militer sangat luar biasa pada pendahulu,” kata Sanjoto.
Hal yang sangat mengesankan, ternyata keduanya pernah berpikir sebagai satu-satunya yang masih hidup.
“Saya mengira cuma saya yang masih hidup, demikian juga Pak Soemardi juga merasa dialah yang masih hidup dan sehat. Makanya ketika hari ini dipertemukan, saya merasa bahagia, bersemangat dan muda lagi,” katanya.
Sementara itu, Letkol Cpm Okto Femula mengatakan, mempertemukan kedua veteran perang kemerdekaan karena mereka merupakan sesama prajurit Polisi Tentara, cikal bakal Polisi Militer.
“Mereka sudah tidak pernah ketemu lagi sejak tahun 1964. Beliau berdua merupakan saksi hidup sejarah berdirinya Polisi Tentara. Pak Sanjoto punya pengalaman gerilya bersama Jenderal Soedirman, Kolonel Gatot Soebroto hingga bersama Letkol Ahmad Yani ikut menggempur pemberontak DI/TII di wilayah Tegal,” kata Okto.
“Sedangkan Pak Soemardi juga pelaku serangan 1 Maret 1949 Yogyakarta, serta pernah mengamankan pelantikan Presiden RIS di Sitihinggil Yogyakarta,” pungkasnya. (Dispenad)