
Puluhan tumpeng dengan berbagai bentuk, berbagai jenis dan varian menyemarakkan lomba “Tumpeng Nusantara 2015” yang digelar di Makodim 0729/Bantul, Senin (30/11). Lomba digelar dalam rangka gerakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta Hari Ibu Tahun 2015 tingkat DIY. Lomba dihadiri langsung ketua Persit Kartika Chandra Kirana (PKCK) KoorcabRem 072 PD IV/Diponegoro, Ny Enny Tri Mulyono, Ketua PKCK Cabang XXX Dim 0729/Bantul, Ny Fatma Tumadi dan juga perwakilan dari Dinas Kebudayaan DIY dan Bantul, unsur TP PKK Kabupaten Bantul, Lembaga Pemberdayaan dan Penguatan Pendidikan Nasional (LPPPN) serta puluhan peserta yang berasal dari berbagai organisasi wanita.
Tumpeng yang dibuat para peserta tersebut, terlihat indah ketika ditata di lokasi lomba berikut dengan hiasan bunga, sendok, piring maupun gelas menggunakan tatakan alami seperti daun dan kain batik serta dibuat dengan ukuran yang beragam baik tumpeng polos ataupun tumpeng berundak.
Ketua tim juri, Ny Endah Susanti Gurning mengatakan lomba tumpeng Nusantara 2015 digelar bergilir di 4 kabupaten dan 1 kota. Untuk pelaksanaan di Kabupaten Bantul adalah perhelatan terakhir.
“Ada beberapa hal yang kami nilai dalam lomba tumpeng kali ini,” kata istri Dandim 0734/Kota Jogja, Letkol (Inf) Hotma Maratua Gurning tersebut.
Berdasarkan pakem, diantaranya untuk tumpeng di bagian bawah berbentuk bulat sebagai perwujudan bentuk alam semesta. Kemudian kerucut secara filosofi menunjukkan bahwa umat manusia memohon dan berdoa kepada satu tujuan yakni Allah SWT.
Sedangkan untuk sayur dan berbagai lauk yang ada, secara pakem untuk lomba tumpeng tidak boleh ada sekat-sekat seperti menggunakan daun, karena wujud bersatunya berbagai unsur sehingga menciptakan hal yang indah.
“Sehingga dicampur dan dijajar saja,” katanya,
Selain itu dalam lomba tumpeng, ada beberapa hal yang menjadi perhatian seperti tidak boleh menggunakan unsur logam dalam merangkai tempatnya misal klip atau jarum, tidak boleh menggunakan pengawet dan pewarna.
Sedangkan Ketua PKCK Cabang XXX, Ny Fatma Tumadi dalam sambutanya mengatakan peringatan hari ibu menjadi momentum bag semua, untuk mengingat betapa besar peran dan jasa seorang ibu.
Adapun peran tersebut diantaranya sebagai manager yakni seorang ibu harus mampu mengintegrasikan berbagai macam karakter, berbagai macam keadaan atau kondisi anggota keluarganya ke dalam satu tujuan dalam berrumah tangga.
“Peran Ibu sebagai teacher atau guru yakni dimana seorang ibu harus mampu mendidik putra-putrinya, mengajarkan sesuatu yang baru, melatih, membimbing mengarahkan serta memberikan penilaian baik berupa reward maupun punishment yang mendidik,”katanya.
Seorang ibu juga berperan sebagai chef dimana sebagai seorang chef tentunya seorang ibu harus pandai memutar otak untuk berkreasi menghasilkan menu-menu yang dapat diterima semua anggota keluarga, baik menu sarapan, makan siang, maupun makan malam. “Termasuk kreasi yang ditampilkan hari ini dalam lomba tumpeng, sebagai bentuk kemampuan seorang ibu dalam mengkreasikan masakan,”.
Juga seorang ibu berperan sebagai nurse atau perawat yakni seorang ibu bagaimana dengan telatennya merawat putra-putrinya.
Seorang ibu juga berperan sebagai akuntan yakni seorang ibu harus mampu mengelola keuangan dengan sebaik-baiknya dan bahkan bagaimana seorang ibu rumah tangga mampu membantu perekonomian keluarganya dengan tidak melupakan kodratnya sebagai ibu.
Hasil Lomba Tumpeng 2015
- Juara 1 TP PKK Kecamatan Sanden
- Juara II ranting Persit KCK Dlingo
- Juara III ranting Persit KCK Jetis.