Skip to main content
Berita Satuan

RI Akan Hadapi Konflik Global Baru

Dibaca: 382 Oleh 02 Jul 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Tantangan keamanan yang ba­kal dihadapi dunia akan semakin rumit. Calon panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memprediksi akan terjadi pergeseran konflik global ke negara-negara yang berada di garis khatulistiwa, termasuk ke Indonesia.

Jika sekarang lokasi konflik dunia berada di Timur Tengah atau yang kita kenal sebagai Arab Spring, maka ke depan konflik dunia akan bergeser ke negara kaya alam yang berada di ekuator, termasuk Indonesia,   kata  Gatot  saat   menjalani  uji ke patutan  dan  kelayakan   yang  di­lakukan  Komisi  I   DPR di Ge­dung DPR, Jakarta.

Menurut dia, terjadinya pergeseran itu karena perebut­an sumber daya alam. Dalam beberapa tahun kedepan,  ener­gi hayati, pangan, dan air akan menjadi langka dibanyaknegara, kecuali negara yang ada di ekuator.  Semen taraitu,  jumlah penduduk dunia akan terus bertambah. Konflikpun bukan  lagi disebabkan perbuatan energi fosil, melainkan karena pangan dan air.

Saat menyampaikan visi dan misinya, Gatot juga me­nyitir pernyataan Presiden Soekarno tentang ancaman tersebut bahwa Indonesia akan jadi sasaran negara lain untuk memperebutkan keka­yaan alam. Potensi ancaman global ini sudah diingatkan jauh-jauh hari oleh presiden pertama, Soekarno. Kekayaan alam In­donesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-negara   be­sar di dunia,  kata Gatot. Untuk itu, tambahnya, se­belum ancaman itu terjadi maka ada baiknya semua pihak untuk mengantisipasinya.

Baca juga:  Panglima TNI : Fasilitas TNI Dapat Digunakan Demi Prestasi Atlet Indonesia

Fakta tersebut merupakan sumber konflik yang harus di­perhitungkan oleh seluruh       pe­mangku kepentingan nasio­nal. TNI siap membantu meng­atasi ancaman tersebut,     de­ngan menyadarkan dan me­nyamakan persepsi masyara­kat tentang potensi ancaman melalui program pembinaan teritorial, ucap Gatot.

Pengamat intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati menilai Jenderal TNI Gatot Nurmantyo adalah seorang jenderal angkatan darat yang profesional dan intelektual. Dia beberapa kali menjad ipembicara di perguruan tinggi seperti UI dan Unpad.  Pe­mikirannya mengenai bagai­mana kita antisipasi Proxy war sangat menarik, ujarnya. Selain itu, Gatot juga rajin mengunjungi prajuritnya di berbagai pelosok negeri untuk tetap menjadikan prajurit yang profesional dan tidak larut dalam politik. Gatot juga harus fokus membangun TNI secara holistis sebagaimana yang di­perjuangkan pendahulunya. Bukan hanya masalah alutsis­ta, melainkan juga geopolitik dan geostrateginya juga, serta peningkatan sumber daya manusia prajurit TNI disemua matra. Saat duduk sebagai pang­lima TNI harus lepas dari semangat ego sektoral, diaharus berpikir secara Trimatra, bukan matranya sendiri, ujarnya.

Sementara itu, sepuluh Fraksi di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui Jende­ral TNI Gatot Nurmantyo menja­bat sebagai panglima TNI meng­gantikan Jenderal TNI Moeldoko. Persetujuan tersebut diambil setelah melakukan uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan kurang lebih selama lima jam mulai pukul 15.30 WIB hingga 21.30 WIB.

Baca juga:  Prajurit TNI Siap Amankan Hari Raya Idul Fitri 1437 H

Seluruh fraksi Komisi I me nyetujui Panglima TNI Jenderal Moeldoko diberhentikan dari TNI dan menyetujui Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi pang­lima TNI,” kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Shiddiq di Gedung DPR kemarin.

Dia juga mengatakan dalam uji kelayakan dan visi-misi yang dipaparkan oleh Gatot, Komisi I memberi pertimbangan-pertimbangan, diantaranya paparanvisi-misi Gatot yang dianggap baik, karena paparannya menggambarkan aspek geopolitik, geoekonomi yang sesuai tren untuk pandangan proyektif jauh  kedepan negara Indonesia. Paparannya juga jelas ditegaskan apa yang menjadi ancaman, dan tantangan ditengah dinamika perubahan, ungkapnya.

Sementara itu, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berterima ka­sih atas uji kelayakan yang digelar Komisi I. Dia juga tidak menyangka dan menduga bahwa pertanyaan yang dihadapkannya begi­tu visioner dan strategis maju ke depan. Alhamdulillah lima jam selesai. Jujur, pertanyaan mereka tidak saya duga. Pertanyaan se­makin strategis dan harapan ke depan yang lebih baik, ucapnya. (Sumber: HU Seputar Indonesia)

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel