JAKARTA,tniad.mil.id – Untuk membantu meringankan beban masyarakat di perbatasan RI-PNG,khususnya dalam hal pelayanan kesehatan, bersama dengan mahasiswa IAIN Fatahul Muluk Papua, Dompet Dhuafa dan PMI Kota Jayapura, Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 328/Dgh, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M. Tr (Han)., dalam rilis tertulisnya, di Papua, Senin (15/4/2019).
“Kegiatan Baksos tersebut dipimpin Lettu Ckm dr. Rizky yang dipusatkan di Masjid Al-Aqsha Distrik Muara Tami, pada Hari Minggu (14/4/219),”ungkap Dansatgas.
“Kegiatannya berupa khitanan, donor darah dan pengobatan gratis dengan tujuannya untuk membantu masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan,”ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Mayor Erwin, berdasarkan data dibagian pendaftaran, selain mengikuti pengobatan massal dan donor darah terdapat 35 anak yang mengikuti khitanan massal.
“Pengobatan Massal diperuntukan bagi masyarakat, namun untuk donor darah, selain anggota Satgas, ternyata masyarakat pun turut berpartisipasi untuk mendonorkan darahnya. Sedangkan khitananan massal, dari 35 anak yang ikut, rata-rata berusia antara 6 sampai 12 tahun,”terang Erwin Iswari.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan tersebut, Erwin Iswari juga mengucapkan terima kasih, terutama kepada para mahasiswa IAIN Fatahul Muluk Papua, Dompet Dhuafa dan PMI Kota Jayapura yang telah turut terlibat dalam membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kemudian kepada masyarakat sendiri, dirinya menghimbau agar tidak ragu-ragu untuk meminta bantuan kepada anggota yang berada di pos tedekat.
“Jika ada kesusahan, para warga jangan segan atau ragu-ragu untuk meminta bantuan. Keberadaan Satgas disini juga bertugas untuk membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat. Tidak hanya datang ke Pos, kita juga siap mendatangi (warga) langsung ke rumah masing-masing, 1 kali 24 jam,”pintanya.
Sementara itu Dokter Satgas, Lettu Ckm dr. Rizky mengatakan, secara keseluruhan kegiatan pengobatan massal diikuti oleh 60 orang warga dan keluhan yang dialami warga, rata-rata tentang batuk pilek, infeksi kulit dan infeksi mata.
“Kita tidak menemukan warga yang mengalami keluhan penyakit serius, hanya batu, infeksi pada kulit dan mata. Itu dimungkinkan hanya karena kurangnya menjaga faktor kebersihan lingkungan,” tegasnya.
Masih ditempat yang sama , Reo Permana (Humas IAIN Fatahul Muluk) mengatakan bahwa keikutertaan para mahasiswa dalam bakti sosial tersebut tidak hanya bagian untuk mendapatkan pembelajaran dan pengalaman, namun juga sarana untuk berinteraksi dan membantu masyarakat atau pengabdian masyarakat).
“Kegiatan ini (bertujuan) untuk membantu warga dalam mendapatkan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan TNI (Satgas Yonif PR 328), PMI dan dompet dhuafa. Kami berharap kerja sama seperti ini terus dilakukan, karena kehadiran Satgas dan mahasiswa untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. (Dispenad)