JAKARTA, tniad.mil.id – Latihan Crowd Riot Control atau pengendalian huru-hara digelar Satgas MPU XXV-L/UNIFIL untuk menyamakan persepsi para prajurit peacekeeper jajaran sektor timur, dalam menghadapi kemungkinan huru hara di daerah penugasan.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas MPU XXV-L/UNIFIL, Letkol Cpm Ade San Arief, S.H., M.Tr(Han), dalam rilis tertulisnya saat menutup latihan Crowd Riot Control Tahun 2020 di markas sektor timur UNIFIL, Lebanon Selatan, Sabtu (8/2/2020)
Diungkapkan Dansatgas, latihan yang berlangsung selama tiga hari di UNP 7-2 diikuti oleh 80 orang yang berasal dari beberapa kontingen lain seperti perwakilan negara Spanyol, Serbia, India, Nepal, Khazakstan, dan Indonesia.
“Latihan diawali dengan pemberian teori di Auditorium Seceast dilanjutkan dengan drill teknis dan taktis menghadapi beberapa skenario situasi,” terang Ade.
“Tujuannya untuk penyamaan persepsi dan gerakan tentang pelaksanaan penanganan demonstrasi sesuai dengan mandat serta aturan pelibatan yang berlaku di UNIFIL,” imbuhnya.
Selama latihan CRC tersebut, diutarakan Ade, materi yang diberikan berupa pengetahuan dasar hukum, ketentuan pelaksanaan, dan perlengkapan serta taktik juga tehnik melaksanakan pengendalian demonstrasi di lapangan.
“Rencananya latihan bersama ini akan dilaksanakan secara rutin tiga kali dalam satu tahun,” ungkapnya.
Selanjutnya dalam pelaksanaan latihan CRC sendiri, menurut Ade, berjalan lancar terlihat dari semangat dan antusiasme yang tinggi dari para peserta yang mengikutinya.
Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dengan seluruh tim CRC yang dihadiri Chief of Training Section (G5 Seceast) Major Aleksandar Nastic. (Dispenad)