
Dalam rangka menanamkan wawasan kebangsaan dan meningkatkan nilai nilai luhur perjuangan kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 yang diwariskan oleh pendahulu kita disaat merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI. Dalam refleksi kemerdekaan ke 70 Tahun Ini 2015 ini, Korem 142/Tatag dan Jajaran Kodim di wilayahnya menggelar kegiatan secara serentak berupa Seminar Kebangsaan denganTema “ Memperkokoh Penerapan Nilai Nilai Luhur Budaya Bangsa Sebagai Modal Utama Menuju Indonesia Emas 2045“ serta Drama Kolosal yang mengambil tema cerita sejarah perjuangan dan kepahlawan masing masing daerah.
Dalam pelaksanaan Seminar Kebangsaan yang dilaksanakan di Gedung Pola Gubernur Sulawesi Barat, Danrem 142/Tatag Kolonel Inf Syafruddin,S.E.,M.M.,M.Tr.(Han). Mengingatkan kembali nilai nilai luhur perjuangan pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan pada seluruh komponen bangsa, untuk mengingatkan kembali sejarah kemerdekaan RI, yang diawali dari kebesaran Bangsa ini, dengan berdirinya kerajaan besar Sriwijaya dan Majapahit, dua kerajaan itu Berjaya dengan menguasai jalur perdagangan di wilayah asia tenggara. Runtuhnya dua kerajaan itu pun dikarenakan adanya konflik dalam negeri mereka yang berkepanjangan dan bukan karena adanya invasi atau pengaruh dari luar.
Masuknya penjajah asing ke Indonesia dilator belakangi beberapa faktor, selain kondisi sumber daya alamnya yang luar biasa dan berlimpah, tapi juga konflik yang ada di dalam negeri mereka dimanfaatkan Negara penjajah untuk masuk dan memprovokasi situasi. Perjuangan bangsa kita dalam mengusir penjajah ini bersifat kedaerahan tentunya mempersulit dalam mencapai keberhasilan, lahirnya Kebangkitan nasional tahun 1908 oleh Bung Tomo dan kawan kawan, Sumpah Pemuda Tahun 1928 merupakan tonggak baru persatuan dan kesatuan bangsa dalam mengusir penjajah Belanda dan jepang, maka berhasil mengusir penjajah dan merebut Kemerdekaan RI pada Tanggal 17 Agustus 1945 dengan perjuangan secara fisik dengan mengorbankan banyak jiwa dan raga.
Dengan menyongsong 70 Tahun kemerdekaan RI ini, tentunya kita belajar dari Refleksi Sejarah merebut kemerdekaan, jangan sampai pengalaman itu terjadi sekarang ini, ancaman nyata bagi bangsa ini disamping banyaknya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh ketersediaan pangan, Mineral dan energy. Maka Proxy war atau perang proxy menjadi strategi pihak asing yang ingin menguasai dan Melemahkan NKRI. Proxy War jelas sudah terindikasi masuk ke wilayah Indonesia, di tandai banyaknya masuk Narkoba, Perkelahian antar pelajar, saling menjatuhkan antar lembaga Negara, konflik antar umat beragama dll.
“ Kita waspadai proxy war, kalau di biarkan ini sangat membahayakan elemen dan kelangsungan hidup bangsa terutama generasi muda, generasi muda jangan mudah terpengaruh proxy war, peran pemerintah, Tokoh agama, Tokoh masyarakat saling bersinergi dalam menghadapi proxy war serta dalam kesempatan HUT RI nanti kita tampilkan juga drama kolosal dengan mengangkat tema sejarah perjuangan tokoh daerah setempat dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan “.
Tentunya kewajiban kita sebagai Komponen bangsa termasuk Generasi Muda di dalamnya mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dan tindakan tindakan yang positip bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan Negara. Hadir Pula dalam Acara seminar yaitu Wakil Gubernur Sulbar, Dandim 1418/Mamuju, Unsur Muspida Prov.Sulbar, Kepala SKPD, Anggota TNI dan Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta kalangan pelajar dan Mahasiswa yang diperkirakan berjumlah lebih dari 300 0rang.
Seminar kebangsaan juga dilaksanakan di tiap tiap Kodim jajaran Korem 142/Tatag Mulai dari Kodim Pangkep, Kodim Parepare, Kodim Pinrang, Kodim Sidrap, Kodim Enrekang, Kodim Tana Toraja, Kodim Polmas, Kodim Palopo, Kodim Majene serta Kodim Mamuju dengan Dandim sebagai pembicara dan di hadiri oleh Unsur Forkopinda serta Komponen bangsa lainnya.
Disamping menggelar Acara Seminar Kebangsaan, pada pelaksanaan HUT RI pada 17 Agustus 2015 nantinya satuan Kodim akan menggelar Drama kolosal yang mengambil tema sejarah heroik para pejuang daerah dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, yang melibatkan unsur pelajar dan mahasiswa.