Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Dansatgas Pamtas Yonif 521/DY Memberi Wasbang di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah (STIT) Ibnu Khaldun Nunukan

Dibaca: 2 Oleh 16 Agu 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Nunukan – Dansatgas Pamtas Yonif 521/Dadaha Yodha, Letnan Kolonel Inf Slamet Winarto, S.E. memberikan Pembekalan Wawasan Kebangsaan kepada 50 orang MahaMahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah (STIT) Ibnu Khaldun Nunukan yang sedang melaksanakan Ospek, sebagai Pondasi Awal Pendidikan Karakter MahaMahasiswa. Sabtu (15/8/2015).

Dansatgas Pamtas Yonif 521/Dadaha Yodha, yang merupakan lulusan Akademi Militer thn 1998, mengatakan bahwa Rasa Nasionalisme dan Cinta Tanah Air serta Jiwa Patriotisme sangat diperlukan bagi seluruh Warga Negara indonesia terutama bagi warga Nunukan yang notabene adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga yaitu Malaysia. Dimana perlu diketahui bahwa saat ini tidak sedikit dari saudara-saudara kita warga Negara Indonesia yang mulai condong kepada Negara tetangga, baik dari segi ekonomi maupun budaya. Banyak barang-barang komoditi kebutuhan pokok yang didatangkan dari Negara sebelah, banyak warga Negara kita yang bekerja di negeri tetangga, sehingga bila Wasbang dan Bela Negara ini tidak di Tanamkan sejak dini kepada para Mahasiswa akan sangat membahayakan generasi muda kita.

Baca juga:  Pangdam V/Bawijaya Chek Kesiapan Korem 081/DSJ

Turut Ikut serta dalam pemberian wasbang Pasiops Satgas Pamtas Yonif 521/DY Lettu Inf Prayitno yang memberikan wawasan tentang Proxy War yaitu perang dimana salah satu pihak m’gunakan pihak ketiga atau kelompok lain utk berperang melalui berbagai aspek (ipoleksosbud) dgn cara intervensi dan memberi tekanan. Khususnya di daerah Nunukan yang notabenya berdekatan langsung dengan perbatasan negara dipastikan banyak serangan dari Negara tetangga baik itu berupa perekonomian, kehidupan Sosial, Tekhnologi dll. Untuk itu diharapkan kepada mahasiswa penerus bangsa yang berada di Nunukan jangan mudah terpengaruh budaya asing dan arus globalisasi berpikirlah jernih, bijak namun kritis melihat hal-hal yg aneh serta gunakan media sosial facebook, twitter, path, telegram, linkedin, dll untuk kroscek informasi agar tidak terprovokasi. Pemuda merupakan unsur dinamika masyarakat. Dalam masa pembangunan ini, kekuatan dinamis dan kreatif pemuda itu harus terus menggelora dan disalurkan setepat-tepatnya Jika kekuatan ini terlatih dengan baik dan tersalur dengan tepat, pasti merupakan kekuatan pembangunan yang dahsyat.

Baca juga:  Ratusan Personel Makodam V/Brawijaya Terima Sosialisasi Tentang Narkotika dari BNN

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel