JAKARTA, tniad.mil.id – Guna mengantisipasi berbagai dinamika perkembangan situasi keamanan, Satgas MPU (Military Police Unit) Konga XXV-K/UNIFIL melatih Lebanese Armed Forces (LAF) tentang Penanggulangan Huru-Hara (PHH) dan pasukan jajaran UNIFIL yang berada di jajaran Komando Sektor Timur.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas MPU Konga XXV-K/UNIFIL sekaligus Komandan Sector East MPU (SEMPU) Letkol CPM Sony Yusdarmoko dalam rilisnya di Marjayoun, Lebanon. Jumat (26/4/2019).
Diungkapkan Dansatgas, untuk ketiga kalinya dalam tahun ini, jajaran yang dipimpinnya tersebut menyelenggarakan latihan PHH atau yang dikenal dengan Crowd And Riot Control (CRC).
“Untuk latihan yang ketiga ini, kita menggelar CRC Training Joint With LAF atau latihan bersama dengan tentara Lebanon,” jelasnya.
Menurut Sony, sebagaimana tertuang dalam mandat PBB, salah satu tugas pasukan UNIFIL adalah meningkatkan kapasitas LAF agar dapat mempertahankan kedaulatan dan menjaga keamanan Lebanon dari berbagai ancaman secara mandiri maupun bersama dengan UNIFIL.
“Sebagai strategic partner, UNIFIL dalam hal ini Sector East atau Sektor Timur secara aktif melaksanakan program-program inisiatif untuk mengimplementasikan tugas tersebut, salah satunya latihan CRC yang penyelanggaraanya dipercayakan kepada kita selaku SEMPU,” tegasnya.
Dijelaskannya juga bahwa latihan yang diselenggarakan mulai tanggal 23 s.d 25 April 2019 itu tidak hanya diikuti oleh anggota LAF saja, tetapi diikuti juga oleh satuan jajaran Sektor Timur UNIFIL lainnya yaitu dari kontingen Serbia dan Kazakhstan, Batalyon India, Nepal, Spanyol, dan Indobatt.
“Sebagaimana umumnya, dalam latihan ini diawali dengan pemberian teori, kemudian dilanjutkan dengan drill teknis dan taktis, selain itu juga baik secara formal maupun non formal disisipkan forum diskusi untuk tukar pikiran maupaun pengalaman,” ujar Sony.
“Dari hasil pengamatan, selama kegiatan tersebut, seluruh peserta mengikutinya dengan semangat dan antusiasme yang tinggi,” tambahnya
Selain itu, menurut lulusan Akmil tahun 2000 ini, hal positif lainnya yang diperoleh selama latihan adalah para peserta dapat berbaur, bertukar pikiran dan pengalaman serta menyamakan persepsi sesuai dengan kebiasaan dan istilah dalam bahasanya masing-masing.
“Kesamaan dan kebersamaan baik dalam hal persepsi maupun tindakan LAF dan jajaran Sektor Timur ini merupakan modal yang sangat berharga untuk mendukung pencapaian tugas pokok sebagai pasukan perdamaian ini,” tegasnya.
Dikarenakan pejabat pembuka/penutup dan koordinator latihan semuanya berasal dari TNI AD maka Latma ini dirasakan cukup Istimewa dan kebanggaan tersendiri baginya.
“Sebagai Koordinator latihan yaitu Mayor CTP Cahyono (staf G5/training), kemudian pejabat pembuka dan penutup latihan, Kolonel Hadi Al.Djufri selaku Wadansektor Timur. Ini menunjukan bahwa pasukan Garuda mendapatkan kepercayaan secara penuh dari UNIFIL, sekaligus kontingen kita dijadikan sebagai barometer bagi LAF maupun Kontingen dari negara lain,” pungkas Sony. (Dispenad)