Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/GTY Bersama Kelompok Tani Binaan Panen Raya Jagung

JAKARTA, tniad.mil.id – Tingkatkan perekonomian dan dukung ketahanan pangan serta wujud kepedulian Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gty kepada masyarakat perbatasan dalam mendukung program pemerintah, dipimpin langsung oleh Dansatgas Letkol Inf Hudallah, S.H., Dan SSK III dan Komandan Pos Bantan beserta enam orang anggota bersama Kelompok Tani Tunas Baru Demplot swadaya dan para petani Kampung Rintau melaksanakan panen raya jagung di Wilayah Kp. Rintau Desa Bungkang Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.

Dansatgas Yonif 645/GTY dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/9/2022) mengatakan, panen raya jagung ini merupakan satu upaya pembinaan Satgas Pamtas Yonif 645/Gty kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di perbatasan.

Hal tersebut ditandai dengan pelaksanaan panen raya jagung diatas lahan tidur seluas 1,1 Hektar yang dimanfaatkan dan dikelola oleh personel Satgas Pamtas Yonif 645/Gty dan dibantu oleh masyarakat sekitar.

Dansatgas juga menyampaikan bahwa tugas pokok Satgas Pamtas menjaga kedaulatan wilayah NKRI, patroli patok perbatasan negara dan mencegah masuknya barang-barang Ilegal dari negara Malaysia khususnya narkotika.

“Kami berupaya membantu pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk ikut menjaga kedaulatan dan ketahanan khususnya pada bidang Ipoleksosbud Hankam diantaranya adalah ketahanan pangan dengan budidaya tanaman jagung untuk memenuhi kebutuhan logistik.

“Kegiatan ini merupakan wujud keseriusan TNI dalam membantu pemerintah guna mewujudkan ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang hidup di wilayah perbatasan,” tuturnya.

Personel Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gty akan terus memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara berkebun kepada warga, mulai dari pembukaan lahan baru, pemberian pupuk, penyemprotan hama, maupun kegiatan lain untuk peningkatan hasil panen.

“Semoga dengan hasil panen raya jagung ini dapat sedikit membantu kebutuhan pangan masyarakat di perbatasan RI-Malaysia khususnya sektor barat Kalimantan Barat, ” pungkasnya. (Dispenad)