Skip to main content
Satgas Pamtas

Satgas Pamtas Yonif 403/WP Ajarkan Para Mama Praktek Membuat “Makanan Olahan Tradisional” di Perbatasan RI-PNG

Dibaca: 41 Oleh 03 Agu 2021Tidak ada komentar
Satgas Pamtas Yonif 403/WP Ajarkan Para Mama Praktek Membuat “Makanan Olahan Tradisional” di Perbatasan RI-PNG
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id– Pos Ubrub Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista memperkenalkan salah satu kuliner olahan dari Singkong dan Ubi kepada masyarakat dilanjutkan dengan mengajak para mama (ibu-ibu) untuk membuat aneka makanan olahan kreativitas masyarakat di Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, S.E., M.Si., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Selasa, (3/8/2021).

Dansatgas mengatakan, kegiatan ini selain merupakan salah satu wujud pembinaan teritorial yang dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista, juga sebagai bentuk penyaluran minat dan bakat mama-mama di wilayah perbatasan agar semakin kreatif dalam membuat makanan olahan yang bahan dasarnya bisa didapatkan dari sekitar lingkungannya, berupa singkong atau umbi-umbian yang dapat diolah menjadi makanan olahan yang menarik.

Satgas Pamtas Yonif 403/WP Ajarkan Para Mama Praktek Membuat “Makanan Olahan Tradisional” di Perbatasan RI-PNG

“Manfaat singkong untuk kesehatan selain mampu menurunkan berat badan dapat juga menambah energi, mengandung antioksidan, meminimalisasi penyakit jantung dan mencegah kanker.

” Singkong fermentasi dapat menimbulkan efek hangat, apabila diolah menjadi makanan akan memiliki cita rasa yang khas, oleh karena itu kami ingin memperkenalkan dan mengajarkan kepada warga binaan kami yang ada di wilayah perbatasan ini tentang tata cara membuat makanan olahan yang menarik dari singkong,” ucap Dansatgas.

Baca juga:  Rubah Truk Jadi Perpustakaan Keliling, Satgas Yonif MR 413 Kostrad Bantu Cerdaskan Anak Perbatasan RI-PNG

Di tempat terpisah, Dankipur II Poskoki Ubrub Lettu Inf Fatkhur Greha W, S.T.Han. yang mengarahkan langsung kegiatan ini mengungkapkan kampung Yamrab 1 (satu), Kampung Yamrab 2 (dua), Kampung Batu Pecah dan Kampung Umuaf merupakan salah satu desa yang memiliki potensi hasil pertanian yang melimpah salah satunya singkong atau tanaman yang memiliki umbi. Melihat potensi tersebut maka terbesit ide untuk berbagi informasi untuk pengolahan singkong atau ubi yang lebih menarik tidak hanya direbus atau digoreng.

Satgas Pamtas Yonif 403/WP Ajarkan Para Mama Praktek Membuat “Makanan Olahan Tradisional” di Perbatasan RI-PNG

“Sekitar 60 (enam puluh) orang para mama dan adik-adik perempuan yang hadir dalam kegiatan ini, setelah mereka mencoba contoh makanan olahan yang kami buat kemudian bersama-sama mulai memperaktekannya dengan dituntun oleh personel Pos Ubrub menggunakan bahan dasar berbekal ragi dan singkong yang difermentasi maupun singkong mentah, Alhamdulillah hasilnya sesuai dengan harapan rasanya gurih dan enak, warga sangat semangat, antusias dan senang serta tertarik dalam pelatihan belajar cara membuat makanan olahan ini,” ujar Fatkhur.

“Ke depan diharapkan dari hasil pelatihan membuat makanan olahan ini, para mama-mama dan adik-adik dapat memperaktekannya kembali di rumahnya masing-masing membuat makanan olahan dari bahan dasar singkong menjadi berbagai bentuk produk aneka makanan yang bernilai rupiah, tentunya selain untuk dicicipi oleh keluarga di rumah juga dapat membantu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarganya,” tutup Fatkhur.

Baca juga:  Pangdam XVIII/Kasuari Terima Audiensi Dirum Puskesad Bahas Peningkatan Kesehatan Kodam

Satgas Pamtas Yonif 403/WP Ajarkan Para Mama Praktek Membuat “Makanan Olahan Tradisional” di Perbatasan RI-PNG

Sejalan dengan hal tersebut, salah satu warga yang mengikuti pelatihan membuat makanan olahan ini yaitu Mama Yohana (38) selaku ketua PPK Kampung Umuaf mengucapkan rasa senang dan terima kasihnya kepada Danki, Danpos dan Personel Pos Ubrub karena telah memberikan pengetahuan tentang cara mengolah adonan kue dari singkong menjadi makanan olahan seperti kue lapis pelangi, kue lemet, kue timus, kue sawut yang siap disantap bersama keluarga dan bernilai ekonomis untuk dikembangkan menjadi industri rumah tangga.

“Kami mengucapkan terima kasih banyak karena dengan pelatihan ini kami bisa mengembangkan cara memasak masakan lokal dari bahan singkong. Semoga ke depan keterampilan yang telah kami dapatkan dari pelatihan yang diajarkan oleh Bapak Satgas Yonif 403 Pos Ubrub ini dapat membangkitkan minat dan kreativitasitas kami untuk membuat usaha kecil-kecilan demi membantu perekonomian keluarga, ” ucap Mama Yohana. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel