Skip to main content
Dinas Penerangan

Seluruh Wilayah Indonesia Adalah Killing Ground

Dibaca: 80 Oleh 12 Mar 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono membuka Apel Komandan Satuan (Dansat) serta Rapat Pembinaan Teknis Kecabangan (Rabinniscab) Angkatan Darat tahun 2018 yang digelar di Pusat Pendidikan Kavaleri Kodiklatd Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD (Pusdikkav Pussenkav Kodiklatad) Padalarang, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/3/2018).

WhatsApp_Image_2018-03-12_at_14.57.38_1_

Apel Dansat dan Rabinniscab merupakan program rutin TNI AD yang diselenggarakan di awal tahun, sebagai wadah bagi Pimpinan TNI AD untuk menyampaikan berbagai kebijakan terkait dengan pembinaan teknis kecabangan dan kepemimpinan, untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas pokok.

WhatsApp_Image_2018-03-12_at_14.57.39

Pada kesempatan tersebut, Kasad menyampaikan bahwa saat ini TNI telah memasuki Tahun ke-4 dari Tahap II MEF. Dalam rangka modernisasi dan bentuk komitmen peningkatan profesionalisme serta peningkatan detterent effect TNI AD, berbagai Alutsista telah didatangkan. Dampaknya, hasil penilaian Global Fire Power 2017 menempatkan TNI pada peringkat ke-14 dunia, ke-8 Asia dan pertama di Asia Tenggara.

Modernisasi Alutsista yang sedang dilaksanakan oleh TNI AD sebagai bagian dari pembangunan kekuatan dan kemampuan, tentunya membutuhkan perubahan taktik bertempur yang adaptif disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis yang semakin kompleks. Kegiatan Apel Dansat dan Rabinniscab TNI AD TA 2018 diharapkan dapat menghasilkan pemikiran pemikiran yang inovatif dalam pengembangan taktik bertempur TNI AD.

Baca juga:  Kodam II/Sriwijaya Terima Penghargaan Atas Prestasi Penanggulangan Karhutla

Dikatakan Kasad, kecanggihan Alutsista dan berbagai perlengkapan yang dimiliki, pada dasarnya hanya penunjang dalam menjamin terlaksananya tugas pokok secara efektif dan efisien. Hal tersebut hendaknya tidak membuat kita lengah dan melupakan pentingnya kemampuan perorangan prajurit sebagaimana yang sering saya sampaikan, yaitu memiliki disiplin tinggi, jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik yang prima.

“Sebagaimana doktrin pertahanan kita yang bermuara pada perang semesta, artinya kita tidak boleh melupakan core competency TNI AD, yaitu perang gerilya atau perang hutan, yang telah diakui oleh militer lain di dunia. Esensi dari perang gerilya adalah penguasaan wilayah hutan, gunung, rawa, sungai dan pantai, yang merupakan kontur utama tanah air kita. Jika kita menguasainya dengan baik dan disertai kemampuan gerilya yang tangguh, maka seluruh wilayah Indonesia akan menjadi killing ground bagi musuh yang mencoba menguasai negara Indonesia,” ujar Kasad.

Pembinaan dan pembangunan kekuatan TNI AD harus diselaraskan dengan pembinaan daerah pangkal perlawanan serta strategi perang gerilya yang ditopang dengan sistem interoperabilitas dan sinergitas antar kecabangan maupun fungsi-fungsi lainnya. Demikian juga dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta ancaman perang Hibrida yang kompleks dan dinamis tidak boleh dikesampingkan.

Baca juga:  Satgas Yonif 741 Poles Rumah Lapuk Landelinus Jadi Layak Huni

Kepada para peserta Apel Dansat Dan Rabinniscab TNI AD 2-18 ini, Kasad berpesad kepada seluruh Panglima Kotama, Komandan Satuan dan seluruh prajurit TNI untuk bersikap netral menghadapai Pemilukada serentak 2018.

“Kesempatan ini dapat menjadi wahana penyamaan persepsi tentang tugas-tugas yang harus dilakukan oleh para Dansat termasuk tim pengawas netralitas Kotama serta forum sosialisasi dan implementasi tentang MoU TNI-Polri dalam hal penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat, yang telah ditandatangani oleh Panglima TNI dan Kapolri beberapa waktu lalu, “ tegas Kasad.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel