TNI AD – Bandung. Imut, Demikian kesan pertama yang didapat ketika berjumpa dengan Prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) yang satu ini. Wajahnya yang cantik dan postur tubuhnya yang tergolong ‘mungil’, dengan tinggi hanya 153 cm dengan berat 48 kg, membuatnya jauh dari kesan sangar. Namun, jangan terkecoh! Prajurit Kowad pemilik nama lengkap Serda (K) Rr. Terry Kusumawardani Susanti, S.E. ini adalah Judoka wanita kebanggaan Angkatan Darat.
Prajurit wanita yang kerap dipanggil Roro Terry ini, sehari-harinya berdinas sebagai Bintara Tes Kesegaran Jasmani (Batesgarjas) di Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjasad) yang bermarkas di Baros, Cimahi, Bandung. Namun, di sela-sela pelaksanaan tugas pokoknya sebagai prajurit, dia senantiasa menyempatkan diri untuk berlatih Judo bersama rekan-rekannya sesama Judoka yang juga berdinas disana. Hal tersebut adalah salah satu upayanya dalam memelihara kemampuan sebagai ahli bela diri andal dari TNI AD.
Lahir di Surabaya, 31 Agustus 1993 yang lalu, sulung dari dua bersaudara ini dikenal sebagai gadis “tomboy” oleh teman-teman sekolahnya. Kegiatan fisik seperti olahraga dan seni bela diri selalu menarik minatnya sedari kecil. Bahkan, ketertarikannya pada cabang bela diri Judo dimulai sejak usianya menginjak 10 tahun, dan hingga saat ini genap 14 tahun sudah ia menggeluti olahraga Judo.
Bagi Roro Terry, Judo bukanlah sekedar hobi, melainkan panggilan jiwa. Itulah mengapa sejak memutuskan untuk menjadi atlet Judoka profesional, dia senantiasa bersungguh sungguh dalam berlatih demi meraih target demi target yang dibebankan di pundaknya. Ambisi terbesamya yaitu mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang mengiringi berkibarnya Bendera Merah Putih kala dirinya menerima medali emas di ajang internasional. “Itu impian terbesar saya, dan saya akan fokus mengejar mimpi itu,” ujar Roro Terry mantap.
Menjadi prajurit Kowad adalah cita-citanya sejak lama. Terlebih, ketika mengetahui tentang keberadaan Olimpiade Militer, keinginan Roro Terry untuk bergabung dengan TNI menjadi kian menggebu. Kesempatan itu akhirnya hadir kala dirinya ditawari bergabung dengan TNI AD lewat jalur seleksi Rekruitmen Prajurit Talenta/Unggulan pada tahun 2014 lalu. Kemudian, setelah menempuh seleksi yang ketat dan pendidikan militer, akhirnya ia dilantik sebagai prajurit Kowad dengan pangkat Sersan Dua (Serda).
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat (Kadisjasad) Brigjen TNI Agus Rohman, S.I.P., bahwa program Rekruitmen Prajurit Talenta/Unggulan merupakan kebijaksanaan dari Pimpinan TNI AD untuk merekrut atlet-atlet berprestasi yang ingin masuk menjadi tentara. “Melalui proses perekrutan Talenta dalam arti Unggulan, Angkatan Darat bisa menjaring caloncalon prajurit, baik putra maupun putri yang berprestasi untuk menjadi prajurit, baik itu Bintara maupun Perwira,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kadisjasad memaparkan bahwa kebijakan ini merupakan upaya Pimpinan TNI AD untuk mendukung program pemerintah dalam memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dibidang olahraga. Disamping itu, langkah positif Angkatan Darat ini sekaligus menjadi wujud kepedulian TNI AD terhadap nasib dan masa depan atlet-atlet tanah air yang berprestasi.
Ditambahkan pula, bahwa setelah bergabung menjadi prajurit, para atlet ini tak akan dibatasi, justru akan terus didukung untuk meningkatkan kemampuan dan prestasinya. “Seperti Serda Roro Terry misalnya, semenjak menjadi prajurit, justru disiplinnya semakin bertambah. Sapta Marga dan Sumpah Prajurit menjadikannya punya mental yang lebih bagus dan berjiwa pantang menyerah; ciri khas tentara,” jelas jenderal bintang satu ini.
Kemampuan yang ditunjukkan oleh Serda (K) Roro Terry lni sejalan dengan penjelasan Kasad Jenderal TNI Mulyono, tentang kualitas prajurit yang ingin dibangun dan dicapai oleh TNI AD. Dimana disampaikan bahwa kehebatan TNI bukan hanya ditentukan oleh canggihnya alutsista yang dimiliki. tetapi yang terpenting adalah kualitas SDM yang mengawakinya, yaitu para prajurit TNI AD. Menurut Kasad, ada lima kemampuan yang harus dibangun yaitu, prajurit TNI AD harus disiplin, jago perang, jago tembak, jago bela diri dan memiliki fisik prima.
Prestasi Serda (K) Roro Terry memang tak bisa dianggap enteng. la tercatat telah banyak menorehkan namanya sebagai peraih medali di cabang olahraga Judo baik dalam kejuaraan tingkat nasional hingga taraf internasional. Di tingkat nasional, Roro Terry merupakan peraih medali perunggu di ajang PON XVII Kalimantan Timur 2008, dan baru-baru ini ia berhasil mempersembahkan dua medali emas sekaligus untuk kontingen Jawa Barat di nomor Judo kelas 45 kg perorangan dan beregu putri pada perhelatan PON XIX Bandung tahun 2016 lalu.
Sementara prestasinya di manca negara antara lain, peraih medali perak pada SEA Games XXVI tahun 2011 di Indonesia, serta medali perunggu pada SEA Games XXVII tahun 2013 di Myanmar. Selain itu, Serda (K) Roro Terry juga berhasil memboyong medali emas dari Adidas Judo Championship di Singapura pada 2014, serta medali perak dari kejuaraan Jigoro Kano Memorial Judo Championship di Malaysia pada penghujung tahun 2016 lalu.
Saat ini Serda (K) Roro Terry sedang berlatih keras dalam Pelatnas untuk menghadapi kejuaraan Judo Hongkong Open yang akan digelar bulan Mei 2017, serta Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Kepada Judoka andalan Angkatan Darat yang sedang berjuang ini, Kadisjasad menitipkan empat pesan penting.
“Pertama, selalu fokus terhadap apa yang ingin dicapai. Fokuskan dengan latihan yang maksimal, satukan hati dengan pikiran dan gerakan. Kedua, berlatih bersungguh sungguh dan semangat. Diberikan kesempatan dan tugas mulia dari negara untuk berprestasi, jangan sia-siakan itu. Ketiga, di tengah-tengah kesibukan kita seberat apapun, secapek apapun, kita tunjukkan pantang menyerah dalam latihan. Ikuti arahan Panglima TNI untuk menjadikan hambatan sebagai peluang meraih kesuksesan. Keempat, sebagai umat beragama, jangan lupa. Bagaimanapun kita berlatih, sehebat apapun kita berprestasi, tetap Tuhan yang menentukan. Untuk itu, jangan lupa selalu bermohon kepada Yang Maha Kuasa dalam setiap event,” pesan Kadisjasad.
Wejangan dan harapan dari Komandannya tersebut senantiasa dipegang teguh oleh Serda (K) Roro Terry, sehingga diakuinya bahwa menjalankan multi roles sebagai prajurit wanita dan atlet profesional setiap harinya dapat ia lakukan dengan baik dan tanpa beban. Dia pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kadisjasad beserta seluruh jajarannya atas dukungan yang telah diberikan kepada dirinya serta atlet-atlet lainnya, dan berharap agar dukungan tersebut terus diberikan di masa mendatang.
Kepada rekan-rekannya sesama atlet di kalangan TNI, Serda (K) Roro Terry punya pesan tersendiri. “Jika memang punya bakat/hobi, alangkah baiknya tetap melakukan hobi tersebut. Jangan berhenti latihan, agar tidak terlalu berat untuk mengimbangi porsi latihan untuk event yang akan datang. Latihan yang rajin, semangat, jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua,” ujarnya memberi semangat.
Di Hari Kartini, 21 April 2017 ini, seluruh bangsa Indonesia tengah memperingati hari lahirnya sosok wanita perkasa bernama R.A. Kartini yang jasanya begitu besar bagi kaum perempuan Indonesia. Emansipasi wanita dalam segala aspek kehidupan bangsa saat ini adalah buah dari perjuangan pahlawan nasional kelahiran Jepara ini.
Emansipasi, keperkasaan, perjuangan dan dedikasi perempuan, itu pula lah beberapa kesan yang lahir usai menyimak kisah hidup Serda (K) Roro Terry. Bagi TNI AD, Serda (K) Roro Terry tak ubahnya sebagai sosok Kartini di masa modern. Karena sejatinya, perempuan manapun yang berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas di bidangnya masing-masing, dia layak disebut sebagai Kartini masa kini. Dan sumbangsih Serda (K) Roro Terry yang cukup membanggakan di bidang olahraga Judo, sepatutnya kita apresiasi dan teladani. Maju terus Judoka Serda (K) Roro Terry, teruslah berprestasi bagi nusa dan bangsa. (Dispenad) (Media Indonesia)
