(Penkostrad. Senin, 25 Juli 2016). Sersan Dua Maykel Korwa dalah salah seorang anggota Batalyon Infanteri Para Raider 502/Ujwala Yudha (UY), satuan Para Raider di bawah Brigade Infanteri Para Raider 18/Trisula Divif 2/Kostrad yang bermasrkas di Jabung, Malang, Jawa Timur.
Sersan Dua Maykel Korwa Pria kelahiran Irian Jaya 35 tahun silam ini tercatat sebagai anggota Batalyon Infanteri Para Raider 502/UY Kostrad, selain mahir beladiri Yong Moodo iapun terampil memainkan Double Stick.
Pada awalnya Nunchaku dikenal sebagai senjata tradisional Jepang dan terdiri dari dua batang kayu di ujungnya, dan tersambung dengan rantai pendek atau tali. Di Indonesia banyak orang menyebutnya dengan sebutan Double Stick atau Ruyung. Nunchaku sendiri dipopulerkan oleh Bruce Lee dalam film-film laganya.
Kemahiran Sersan Dua Maykel Korwa memainkan Double Stick diperolehnya sejak ia duduk dibangku sekolah. “Dulu saya senang nonton film Bruce Lee, saya belajar memainkan double stik dari film”, ujar ayah 2 orang anak ini.
Pria asli Irian Jaya ini dibesarkan di lingkungan militer, tak heran jika ia mengikuti jejak ayahnya menjadi tentara. Dalam gaya bermainnya, Sersan Dua Maykel Korwa lebih menyukai gaya freestyle dalam memainkan Double Sticknya. Sehingga tehnik gerakannyapun lebih beragam dan banyak variasinya. “Awal saya belajar Double Stick hanya sebatas tehnik martial art tool, tapi sekarang saya lebih menyukai freestyle”, jelasnya.
Selain kemahirannya dalam memainkan Double Stick, ternyata Sersan Dua Maykel Korwa muda pernah memiliki prestasi yang membanggakan satuannya. Antara lain pada tahun 2006 ia pernah tergabung dalam tim Pekan Olah Raga Angkatan Darat (Porad) di cabang olah raga sepak bola, dan selain itu saat bersamaan masuk dalam tim di Ton Tangkas (Peleton Tangkas), ia juga beberapa kali memenangkan kejuaraan.
Disamping kesibukannya sehari-hari menjadi seorang Komandan Regu, Sersan Dua Maykel Korwa juga merupakan salah satu wasit sepak bola profesional di Kota Malang. Sebagai jenjang awal karirnya sebagai wasit, prajurit berpangkat Sersan ini, di tahun 2014 telah berhasil mengantongi lisensi C3 sebagai seorang wasit profesional.
Ketika ditanya tentang kampung halamannya Sersan Dua Maykel Korwa sempat menghela nafasnya. Sersan Dua Maykel Korwa sangat mengkhawatirkan ibunya sejak ayahnya tiada. “Terakhir saya pulang kampung pada tahun 2015, dan itupun cuma sebentar karena tugas PPRC”. Kenangnya.