
TNI AD-Kupang. Setelah melaksanakan serah terima dengan satuan sebelumnya, pasukan Yonif 743/PSY yang memiliki home base di Kupang dan merupakan Satuan Tempur tertua di daratan Timor ini langsung melancarkan aksinya dihadapkan dengan tugas-tugas di wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur-Timor Leste, Jumat (2/2/2018)
Adapun tugas Yonif 743/PSY di wilayah perbatasan RI-RDTL yaitu menjamin keamanan perbatasan, menjamin keamanan patok batas negara serta mencegah implementasi, penyelundupan serta mencegah terjadinya pelanggaran perbatasan RI-RDTL.
Dengan semboyan penugasannya “Siap Kerja Bersama Karena Kita Bersaudara” Danyonif 743/PSY Mayor Inf I Putu Tangkas W menyampaikan kepada seluruh anggotanya dalam melaksanakan tugas di lapangan supaya menerapkan 8 Wajib TNI serta terus membaur saling bahu membahu dengan masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, aparat pemerintahan serta instansi lainnya guna membangun wilayah perbatasan RI-RDTL sebagai beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Danyon menegaskan, berbagai kegiatan yang dilaksanakan diantaranya yaitu patroli pengecekan pilar batas negara rutin dilakukan oleh personel yang berada di pos perbatasan sesuai dengan sektor tanggungjawabnya. “Garis Batas Negara antara Indonesia dengan Timor Leste cenderung mengikuti aliran sungai yang memisahkan kedua negara. Dalam musim penghujan ini tidak jarang pasukan Yonif 743/PSY harus berhadapan dengan luapan air sungai dalam melaksanakan patroli perbatasan,”ujarnya.
“Dalam patroli ini, personel Yonif 743/PSY telah berhasil menggagalkan penyelundupan 100 liter BBM di beberapa pos seperti Pos Nunura, Pos Silawan, Pos Motaain dan Pos Damar,” ungkap Mayor Inf I Putu Tangkas W
Lebih lanjut disampaikan, para personel di tiap pos perbatasan juga mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik. Setibanya di wilayah perbatasan personel yang telah mendapatkan pembekalan langsung menjalankan aksinya dengan mengajar di sekolah-sekolah. “Adapun mata pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan kurikulum sekolah baik program kurikuler maupun ekstra kurikuler seperti wawasan kebangsaan, baris-berbaris, kepramukaan serta pendidikan jasmani lainnya,”sambungnya.
Menurut Danyonif 743/PSY, tugas prajurit selain membekali ilmu, para pelajar juga ditanamkan pembentukan karakter untuk senantiasa menjaga persaudaraan dan rasa kebangsaan. Hal ini mendapat respon yang positif dari para guru dan mereka sangat berkeinginan untuk dapat segera direalisasikan.
Selain mengajar di sekolah-sekolah, prajurit Yonif 743/PSY juga pengobatan _door to door_ yang sangat efektif dilakukan untuk member pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Bahkan dalam waktu dekat Satgas Pamtas Yonif 743/PSY berencana untuk mengadakan Pengobatan Massal gratis kepada masyarakat,”ucapnya Mayor Inf I Putu Tangkas W.
Untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai program pemerintah, prajurit Yonif 743/PSY tanpa ragu ikut terjun membantu proses bajak sawah dan penanaman padi. Para prajurit ini merasa seperti berada di rumah sendiri dan bekerja bersama saudara sendiri. “Hal ini dilakukan untuk memberi motivasi kepada masyarakat perbatasan agar giat bekerja walaupun berada di ujung negeri ujar Danyonif 743/PSY,”katanya.
“Ke depannya prajurit akan terus bahu-membahu dengan masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, aparat pemerintahan serta instansi lainnya guna membangun wilayah perbatasan RI-RDTL sebagai garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia,”tutur Mayor Inf I Putu Tangkas W.(Pendam 9)