Korem 082/CPYJ, pada Rabu 4 Nopember 2015 menyelenggarakan acara silaturahmi dengan salah satu komponen bangsa di wilayah, yaitu dengan segenap Pengurus Unit Kerja Perusahaan se- Mojokerto, bertujuan untuk menjalin hubungan yang erat dan kerjasama yang baik antara pengurus unit kerja perusahaan dengan Korem 082 dalam mendukung kebijakan TNI AD dan Kebijakan Pemerintah di wilayah Mojokerto.
Acara yang berlangsung di Aula Makorem 082 tersebut, dihadiri oleh tidak kurang dari 100 orang Pengurus Unit Kerja Perusahaan, juga dihadiri oleh segenap anggota Forpimda Kabupaten dan Kota Mojokerto. Dengan harapan terciptanya keeratan interaksi antara Prajurit TNI AD dengan segenap Pengurus Unit Kerja Perusahaan se Mojokerto dalam rangka mengoptimalkan daya guna bagi Pertahanan Negara di wilayah Mojokerto.
Dalam kesempatan tersebut, Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan S.Sos disamping menyampaikan tentang Proxy War atau Trend Perang masa kini melalui berbagai aspek berbangsa dan bernegara yang meliputi aspek Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan, yang didasari oleh krisis energy dunia di masa yang akan datang, dan wilayah Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dijadikan sebagai ajang perebutan penguasaan atas sumber daya alam tersebut, sehingga logis bila terciptakan suatu kondisi yang memanas di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, oleh State Aktor.
Juga disampaikan tentang bahaya komunisme yang kini mulai menunjukkan indikasi bangkit dengan berbagai eksistensi kegiatannya di wilayah, “ Saat ini Komunisme bukan lagi sebagai potensi ancaman, namun telah menjelma sebagai ancaman nyata bagi bangsa dan Negara, dengan memanfaatkan berbagai peluang, terutama dalam upayanya mempengaruhi kebijakan, salah satu fakta nyata tentang kebiadaban PKI dimasa lalu yang tak terbantahkan adalah pembunuhan terhadap para Jendral TNI – AD tahun 1965”, demikian ditegaskan Kolonel Irham kepada segenap Pengurus Unit Kerja Perusahaan se- Mojokerto.
“Kalau Komunis tidak diberantas di Indonesia, ia akan menyebar, menindas dan meranggas siapa saja yang tak sepaham dengan ideologi mereka, seperti yang terjadi di Tiongkok dan Vietnam, modus perjuangan komunisme di Indonesia hingga saat ini tidak pernah bergeser, yakni selalu memanfaatkan isu kemiskinan, ketidakadilan di bidang sosial, ekonomi dan hukum, serta berupaya menjatuhkan kelompok atau institusi yang dianggap menghambat atau mengancam perjuangannya “, demikian kalimat tegas yang disampaikan Kolonel Irham di akhir sambutannya. ( Penrem 082/CPYJ )